Maumere-SuaraSikka.com: Musim kemarau sudah mulai tiba. Kekeringan sedang mengancam. Dan pemandangan buruk itu mulai terjadi lagi. Warga masyarakat rela antri berjam-jam demi mendapatkan air bersih. Pemerintah diharapkan melakukan terobosan untuk mengeliminir persoalan yang kerap terjadi setiap tahun di musim kemarau.
Di Dusun Wolokoli Desa Reroroja Kecamatan Magepanda, Kamis (6/9), sejumlah ibu rumah tangga tampak membawa jeriken ke tempat pengambilan air bersih. Di wilayah itu ada empat titik kran air untuk pengambilan air bersih, dengan jarak antar kran air sekitar 10 meter. Kran-kran air itu disambung dari jaringan pipa yang dikerjakan melalui program Plan Internasional pada empat tahun lalu.
Mensiana Nona, salah seorang warga Dusun Wolokoli, mengaku selama ini biasanya mereka mengambil air bersih dari bantaran Kali Ijura, atau melalui kran-kran air yang ada di dusun. Bahkan sesekali mereka mendapatkan air bersih dengan cara membeli dari mobil-mobil tangki air.
Namun selama satu bulan terakhir ini mereka mengalami kesulitan air bersih. Kali Ijura sudah tidak lagi mengalirkan air dengan debit yang tinggi seperti biasanya. Dia menduga hal ini terjadi karena persoalan musim kemarau. Demikian pun kran-kran air juga tidak lagi mengalirkan secara normal. Sementara untuk belanja air bersih, dia mengaku sudah tidak mampu, karena lebih prioritaskan kebutuhan lainnya.
“Air bersih sulit sekali. Di kali air tidak ada, jadi kami terpaksa ambil dari kran air di sini. Tapi ini juga sama saja, air keluar kecil. Kami harus antri dan menunggu berjam-jam,” ujar Mensiana Nona.
Berita Terkait: