Maumere-SuaraSikka.com: Lembaga pendidikan SMAS Katolik St John Paul II Maumere memperingati HUT ke-32, Senin (11/10). Perayaan momentum bersejarah ini diwujudkan dalam tema reflektif yakni Bangkit, Beraksi dan Berkreasi.
Kepala SMAS Katolik St John Paul II Romo Fidelis Dua saat berbicara pada acara peringatan hari ulang tahun di halaman sekolah itu, menyinggung tema Bangkit, Beraksi dan Berkreasi dari berbagai aspek dan perspektif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Buat dia, 32 tahun antara Bangkit, Beraksi dan Berkreasi adalah sebuah momentum yang patut disyukuri. Dia meyakini Tuhan selalu menyertai komunitas pendidikan tersebut melalui cinta yang tak terhingga.
Romo Fidelis Dua kemudian merefleksikan Bangkit, Beraksi dan Berkreasi, melalui semacam kritikan dan instropeksi internal.
“32 tahun antara Bangkit, Beraksi dan Berkreasi, ada apa? Memang kah ada hal yang hampir mati sehingga harus Bangkit, Beraksi dan Berkreasi lagi? Atau mungkin ada yang sedang layu? Atau saja ada yang belum kompak untuk sebuah kebersamaan sehingga harus Bangkit, Beraksi dan Berkreasi?” tanya dia.

Bagi Romo Fidelis Dua, kemungkinan-kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi. Alasan dia, dalam sebuah karya bersama di sebuah tempat, misalnya di komunitas St John Paul II, pasti ada yang namanya suam-suam kuku, loyo, layu, dan tidak dinamis.
“Situasi seperti ini belum bisa kita pungkiri. Masih ada ketidaktulusan yang membuat kita lalai melakukan pekerjaan-pekerjaan kita setiap hari sesuai peran dan tanggung jawab kita,” sentil dia.
Dalam kondisi yang demikian, ujar Romo Fidelis Dua, ajakan Bangkit, Beraksi dan Berkreasi adalah sebuah daya dorong yang patut dicamkan.
Dia juga menyinggung ajakan Bangkit, Beraksi dan Berkreasi agar mampu menghadapi pelbagai tantangan yang sedang terjadi. Salah satu tantangan yang disebutkannya yaitu pandemi yang berkepanjangan dan berdampak besar terhadap pendidikan.
Dalam konteks itu, kata dia, tema yang diangkat pada momentum HUT ke-32 ini, merupakan ajakan untuk memperat tangan satu sama lain dan untuk bulatkan tekad.
“Hanya ada satu kunci untuk Bangkit, Beraksi dan Berkreasi di tengah situasi sulit pandemi covid, yakni memiliki lembaga ini bukan sekedar perasaan like and dislike melainkan perasaan yang meyatu dalam cinta untuk terus mempersembahkan diri dan hidup seutuhnya,” ujar dia.
Romo Fidelis Dua mengapresiasi perkembangan sekolah tersebut hingga sekarang. Hemat dia, semua perubahan positip itu berkat aksi dan kreasi bersama.
Hanya saja, kata dia, komunitas pendidikan St John Paul II tidak cukup berdetak jagum dengan apa yang telah dicapai.
“Kita harus terus bangkit dan berbenah,” ingat dia.

Sebagai pimpinan lembaga, dia selalu berusaha merancang progam-program yang menjawabi tuntuan penyelenggaraan pendidikan.
Di tengah pergumulan panjang pandemi, Romo Fidelis Dua merancang 2 program prioritas yakni mengembangkan literasi dan manajemen sekolah berbasis website, dan membangun asrama putra.
Program literasi, kata dian untuk menggelorakan gerakan literasi sekolah yang telah dikumandangkan selama ini.
“Literasi tidak sekedar program dan wacana, tetapi menjadi sebuah aksi nyata agar terbentuk sebuah budaya literasi di sekolah dengan dan menghasilkan buah dari literasi,” ungkap dia.

Perayaan HUT ke-32 SMAS Katolik St John Paul II diawali dengan perayaan ekaristi yang dipimpin Vikjen Keuskupan Maumere Romo Telesforus Jenti, OCarm.
Pada kesempatan itu juga diberkati Ruang Baca Santa Agnes dan Asrama Putra Santo Don Bosko.

Acara HUT ke-32 tahun ini dihadiri Sekda Sikka Adrianus Firminus Parera, anggota DPRD Sikka Stef Sumandi yang pernah menjadi guru di sekolah ini, Ketua Komite Sekolah Yoche Mali, Koordinator Pengawas Kabupaten Sikka, Ketua Forum Taman Baca Masyarakat NTT, serta para alumni dan guru yang pernah bertugas di sekolah tersebut.

Berbeda dengan Romo Fidelis Dua, Sekda Sikka justeru menilai masa kebangkitan SMAS Katolik St John Paul II sudah dilewati. Dia lebih cenderung menyepakati semangat untuk beraksi dan berkreasi.
Sekda Sikka memberikan apresiasi atas kehadiran SMAS Katolik St John Paul II yang telah memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan di daerah itu.
Selain mengingatkan beragam tantangan ke depan dalam dunia pendidikan, Sekda Sikka mengatakan pemerintah daerah terus memberikan dukungan atas penyelenggaraan pendidikan.
Momentum 32 tahun ini dirayakan juga antara lain pemotongan kue ulang tahun, peluncuran buku, dan penyerahan cinderamata bagi guru purnabakti dan mutasi.
SMAS Katolik St John Paul II kini mendidik sebanyak 607 murid dari 19 rombongan belajar. Setidaknya terdapat 64 guru di sekolah ini, di antaranya 11 guru negeri.*** (eny)