Maumere-SuaraSikka.com: Kepala Dinas PKO Sikka Germanus Goleng mengungkap sejumlah fakta kasus dugaan sunat dana sertifikasi guru triwulan pertama tahun 2023 di daerah itu senilai Rp 642.159.266.
Di depan ratusan guru yang menggelar aksi di Gedung DPRD Sikka, Kamis (20/7), Germanus Goleng mengatakan dana sertifikasi diperuntukkan bagi 820 guru negeri di Kabupaten Sikka. Besarannya mencapai Rp 9 miliar lebih. Setelah dipotong pajak, besaran dana sertifikasi menjadi Rp 8 miliar lebih.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Germanus Goleng yang belum seminggu menjabat sebagai Kadis PKO Sikka, mengaku sudah mendapat berbagai dokumen terkait dana sertifikasi guru.
Mantan Inspektur Sikka itu mengatakan dari data yang ada diketahui dana sertifikasi dipotong sebesar Rp 1.329.888.532. Pemotongan terjadi 3 kali, masing-masing Rp 250.000.000, Rp 392.159.266, dan Rp 687.729.266.

Pemotongan dana sertifikasi guru, kata dia, untuk pembayaran pinjaman para guru ke KSP Nasari berdasarkan MoU antara Kadis PKO Sikka Yoseph Heriyanto Vandiron Sales dan pihak KSP Nasari.
Penjelasan ini spontan mendapat perlawanan dari para guru penerima dana sertifikasi. Mereka memastikan tidak pernah memberi kuasa kepada Kadis PKO Sikka untuk mewakili mereka membuat perjanjian kerja sama dengan KSP Nasari.
Germanus Goleng sepertinya merasa.ada keanehan, karena dari jumlah dana sertifikasi yang dipotong, justeru pinjaman para guru ke KSP Nasari hanya senilai Rp 687.729.266.
Kadis PKO Sikka Germanus Goleng juga menginformasikan bahwa pemotongan dana sertifikasi dilakukan untuk 810 guru. Besaran pemotongan berkisar antara paling rendah Rp 750.000, hingga paling besar Rp 12.000.000.

Sebelumnya, saat rapat dengar pendapat bersama Dinas PKO Sikka pada 14 Juni 2023 lalu, Irma selaku Bendahara Pengeluaran memastikan 3 kali mencairkan dana sertifikasi.
Dua kali pencairan pertama yakni Rp 250.000.000 dan Rp 392.159.266 berdasarkan cek yang ditandatangani Kadis PKO Sikka Yoseph Heriyanto Vandiron Sales dan dirinya.
Uang tersebut kemudian diserahkan kepada Iswadi, operator dana sertifikasi untuk membayar pinjaman para guru ke KSP Nasari.
Iswadi sendiri membenarkan telah menerima uang tersebut. Uang yang diterima dari Bendahara Pengeluaran lalu diserahkan ke Kadis PKO Sikka Yoseph Heriyanto Vandiron Sales. Sementara Kadis PKO Sikka membantah telah menerima uang dari Iswadi.
Pencairan ketiga sebesar Rp 687.729.266, menurut Irma, langsung ditransfer dari rekening Dinas PKO Sikka ke rekening KSP Nasari.*** (eny)