PEMILU 2024 telah selesai. Kursi DPRD Sikka sudah terisi oleh 35 Calon Legislatif Terpilih. Kini mereka tinggal menunggu jadwal pelantikan. Sesudahnya, selama 5 tahun nanti menyandang gagah sapaan Yang Terhormat.
Ebiet G Ade menciptakan dan menyanyikan Titip Rindu Buat Ayah. Sempat hits pada tahun 1996. Lagu ini bermakna kerasnya kehidupan yang harus dilalui setiap ayah. Sebagai kepala rumah tangga, ayah harus bertanggung jawab atas keluarganya dalam segala kondisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pesan Titip Rindu Buat Ayah, boleh juga disepadankan dengan kapasitas dan kapabilitas anggota dewan. Sebagai wakil rakyat, mereka memiliki kewajiban serta tanggung jawab yang amat sangat besar kepada warga.
Pertanyaanya, apakah wakilnya rakyat ini sudah menjalankan kewenangan, tugas serta tanggung jawab sebagai “orangtua” terhadap anak- anak (warga) dengan etik (hati nurani) serta hukum? Apakah selama ini sudah memenuhi tugas dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga dalam “rumah tangga politik”?
Hiruk pikuk pesta demokrasi sudah berakhir. Namun, boleh jadi, publik Sikka melihat dan merasakan praktik pemilu dalam kehidupan demokrasi masih dalam tataran mata pelajaran di sekolah/kampus. Sejatinya belum dirasakan manfaat positif oleh warga.
Fenomena Pemilu sebagai salah satu instrumen politik demokrasi secara umum pasca reformasi, bukan bertambah baik. Tidak mengherankan kemudian banyak anak bangsa marah atas praktik pemilu 2024.