Warga Sikka di Jakarta Bikin Ritus Adat Ungkap Pelaku Pembunuhan
Dibaca 26 kali
Foto: Suasana ritus adat di di depan Mall Daan Mogot, Cengkareng Jakarta Barat, Minggu (26/8)
Jakarta-SuaraSikka.com: Kurang lebih 50 orang warga Kabupaten Sikka yang berdomisili di Jakarta, (Minggu (26/8) malam, melakukan upacara adat di depan Mall Daan Mogot, Cengkareng Jakarta Barat. Ritus ini dilakukan untuk mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa seorang warga asal Kabupaten Sikka yang bernama Antonius Yusra Seran Gete pada pekan lalu.
Lokasi ritus adat merupakan tempat di mana Ato, demikian nama panggilan pemuda berusia 26 tahun itu, ditemukan meninggal tidak wajar. Ritus adat baru dimulai pukul 23.00 WIB, setelah mall di tempat itu ditutup. Ini dilakukan agar tidak mengganggu aktifitas pengunjung mall dan masyarakat yang menggunakan jalan.
Yanti Surat, mewakili keluarga, menjelaskan ritus adat yang dilakukan yakni ian kekor pare hoban, dengan maksud meminta bantuan leluhur untuk memberikan petunjuk agar kasus pembunuhan ini segera terbongkar. Petunjuk yang dimaksudkan yakni agar polisi bisa segera menangkap orang yang diduga melakukan pembunuhan terhadap korban.
“Keluarga korban memberikan dukungan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku pembunuhan. Sambil itu keluarga juga berupaya dengan cara-cara adat. Dan saya diberi mandat oleh orang tua korban untuk melakukan ritual adat,” ujar Yanti Surat.
Dalam ritual adat ini, warga yang mengikuti prosesi itu terlebih dahulu membakar lilin yang membentuk lingkaran. Yanti Surat masuk ke dalam lingkaran, lalu melakukan ritus. Puluhan warga lain berdiri melingkar di luar lingkaran lilin. Ritus ini juga disatukan dengan doa-doa yang dilantunkan secara Katolik.
Antonius Yusra Seran Gete, pemuda kelahiran 13 Juni 1992, ditemukan meninggal Minggu (19/8), sekitar pukul 02.00. Jasadnya kemudian dibawa ke RS Polri. Menurut Yanti Surat, di tubuh korban terdapat bekas tusukan di dada, ulu hati, dan punggung bagian belakang.
Hingga kini belum diketahui apa sebenarnya motif pembunuhan terhadap korban. Dari beberapa informasi yang ditelusuri keluarga, sepertinya motif balas dendam. Aparat kepolisian dari Polres Jakarta Barat masih terus melakukan penyelidikan.
Jenazah korban sudah dibawa pulang ke Maumere, Kamis (22/8), dan disemayamkan di rumah duka di Gang Koperasi Jalan Wairklau Kelurahan Madawat. Tangis haru memecah di Bandara Frans Seda Maumere ketika jenazah tiba. Setelah disemayamkan sebentar, korban langsung dikebumikan.*** (eny)