
Maumere-SuaraSikka.com: Pinjaman daerah yang diajukan Bupati Sikka, hingga kini belum jelas prosesnya. Namun jika pinjaman daerah cair, Fraksi Partai Nasdem justeru kuatir menjamurnya mafia proyek.
Kekuatiran Fraksi Partai Nasdem berangkat dari begitu banyaknya dugaan proyek bermasalah di Kabupaten Sikka.
Fraksi Partai Nasdem menyebut beberapa proyek yang diduga kuat menyisakan masalah seperti Pembangunan Puskesmas Waigete, Pengadaan Trafo Listrik di IGD RSUD TC Hillers Maumere, gedung mangkrak di Dinkes Sikka, dan pelaksanaan tanggap darurat kebencanaan.
Terhadap proyek-proyek yang diduga bermasalah, Fraksi Partai Nasdem mendesak aparat penegak hukum agar segera melakukan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket).
Desakan dilakukan pulbaket, menurut Fraksi Partai Nasdem, demi memutus mata rantai mafia proyek-proyek pemerintah agar ada efek jera, dan sekaligus menyelamatkan uang negara.
“Hal ini sengaja Fraksi angkat, mengingat bila mana pinjaman daerah tahun ini disetujui pemerintah pusat, maka tidak tertutup kemungkinan akan banyak sekali terjadi mafia proyek pembangunan infrastruktur yang menguntungkan oknum-oknum di sekitar lingkaran penguasa,” tulis Pendapat Akhir Fraksi Partai Nasdem terhadap LKPH Akhir TA 2020, Rabu (31/3) malam.
Bupati Sikka mengajukan pinjaman daerah senilai Rp 216 miliar. Pinjaman daerah dimaksudkan untuk pemulihan ekonomi di daerah itu, terdistribusi pada 135 paket proyek.

Wakil Bupati Sikka Romanus Woga pada LKPJ Akhir TA 2020 menjelaskan perkembangan proses pengajuan pinjaman daerah.
Menjawab pertanyaan Fraksi Partai Golkar, dia menerangkan bahwa persyaratan teknis dan administratif telah dilengkapi sesuai ketentuan.
Saat kini, kata dia, pemerintah daerah sedang menunggu penetapan kebijakan teknis pinjaman daerah.*** (eny)