Hempasan gelombang pasang mencapai 20 meter hingga rumah warga di Dusun Waturepa Desa Lela Kecamatan Lela Kabupaten Sikka, Senin (22/4)
Maumere-SuaraSikka.com: Warga yang mendiami pesisir pantai selatan di Kabupaten Sikka Propinsi NTT, dikejutkan dengan gelombang pasang setinggi kurang lebih 5 meter, Senin (22/4). Sebanyak 103 rumah di Kecamatan Lela dan Paga dikabarkan terendam.
Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka Mohammad Daeng Bakir yang ditemui di Desa Hepang Kecamatan Lela mengaku baru mendapat informasi dari dua kecamatan. Dia masih menunggu laporan dari Desa Ipir Kecamatan Bola, yang biasanya menjadi langganan gelombang pasang di pantai selatan.
“Kami baru dapat laporan dari dua kecamatan, ada sebanyak 103 rumah yang terdampak bencana gelombang pasang. Jumlah ini bisa saja bertambah karena masih menunggu laporan dari beberapa wilayah,” jelas dia.
Dampak gelombang pasang yang terparah terjadi pada 4 desa di Kecamatan Lela, yakni Desa Hepang, Desa Lela, Desa Watutedang, dan Desa Sikka. Sedangkan di Desa Paga Kecamatan Paga hanya dialami beberapa rumah saja. Pemukiman penduduk di desa-desa ini persis berada di pesisir pantai.
Di Desa Sikka misalnya, ada 49 rumah penduduk di pesisir pantai, di mana 2 rumah mengalami rusak berat, 1 rumah rusak ringan, dan yang lainnya rusak sedang. Di Desa Lela terdapat 20 rumah penduduk yang rusak, di Desa Hepang sebanyak 14 rumah, di Desa Watutedang terdapat 12 rumah, dan di Desa Paga Kecamatan Paga terdapat 5 rumah.
Mohammad Daeng Bakir mengatakan pihaknya akan terus melakukan identifikasi kerusakan akibat bencana gelombang pasang. Hal ini untuk mengetahui berapa banyak rumah yang tidak bisa ditempati lagi, dan kemungkinan dilakukan evakuasi sementara.
Terkait bantuan tanggap darurat, Mohammad Daeng Bakir mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Menurut dia, sementara ini Dinas Sosial sedang mempersiapkan distribusi bantuan tanggap darurat kepada korban bencana gelombang pasang.
Gelombang pasang di pantai selatan ini terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Warga masyarakat awalnya merasa biasa saja karena tinggi gelombang selama kurang lebih 1 minggu terakhir ini masih terbilang standar sekitar 3 meter. Namun Senin (22/4) siang itu, pantai selatan benar-benar “murka”, dengan tinggi gelombang mencapi kurang lebih 5 meter.
Konradus Kun dan Oswinda, warga Dusun Bangboler Desa Hepang menuturkan hempasan gelombang pasang bisa mencapai 20 meter hingga ke jalan raya. Demikian juga pengakuan Walburga Laki, warga Dusun Waturepa Desa Lela yang melukiskan ganasnya gelombang pasang kali ini.
Kondisi ini membuat warga masyarakat langsung mengevakuasikan barang-barang di dalam rumah ke tempat yang jauh dari pesisir pantai. Mereka kuatir gelombang pasang bisa merobohkan rumah tinggal mereka yang sebagian besar dindidingnya dari bahan bambu.*** (eny)