Gelombang Pasang Setinggi 5 Meter, Rendam 103 Rumah

Avatar photo

- Redaksi

Senin, 22 April 2019 - 21:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 3 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hempasan gelombang pasang mencapai 20 meter hingga rumah warga di Dusun Waturepa Desa Lela Kecamatan Lela Kabupaten Sikka, Senin (22/4)

Hempasan gelombang pasang mencapai 20 meter hingga rumah warga di Dusun Waturepa Desa Lela Kecamatan Lela Kabupaten Sikka, Senin (22/4)

Gelombang Pasang Setinggi 5 Meter, Rendam 103 Rumah
Walburga Lak sedang menunjuk bangunan yang rusak akinat grlombang pasang. Senin (22/4)
Maumere-SuaraSikka.com: Warga yang mendiami pesisir pantai selatan di Kabupaten Sikka Propinsi NTT, dikejutkan dengan gelombang pasang setinggi kurang lebih 5 meter, Senin (22/4). Sebanyak 103 rumah di Kecamatan Lela dan Paga dikabarkan terendam.
Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka Mohammad Daeng Bakir yang ditemui di Desa Hepang Kecamatan Lela mengaku baru mendapat informasi dari dua kecamatan. Dia masih menunggu laporan dari Desa Ipir Kecamatan Bola, yang biasanya menjadi langganan gelombang pasang di pantai selatan.
“Kami baru dapat laporan dari dua kecamatan, ada sebanyak 103 rumah yang terdampak bencana gelombang pasang. Jumlah ini bisa saja bertambah karena masih menunggu laporan dari beberapa wilayah,” jelas dia.
Dampak gelombang pasang yang terparah terjadi pada 4 desa di Kecamatan Lela, yakni Desa Hepang, Desa Lela, Desa Watutedang, dan Desa Sikka. Sedangkan di Desa Paga Kecamatan Paga hanya dialami beberapa rumah saja. Pemukiman penduduk di desa-desa ini persis berada di pesisir pantai.
Di Desa Sikka misalnya, ada 49 rumah penduduk di pesisir pantai, di mana 2 rumah mengalami rusak berat, 1 rumah rusak ringan, dan yang lainnya rusak sedang. Di Desa Lela terdapat 20 rumah penduduk yang rusak, di Desa Hepang sebanyak 14 rumah, di Desa Watutedang terdapat 12 rumah, dan di  Desa Paga Kecamatan Paga terdapat 5 rumah.
Mohammad Daeng Bakir mengatakan pihaknya akan terus melakukan identifikasi kerusakan akibat bencana gelombang pasang.  Hal ini untuk mengetahui berapa banyak rumah yang tidak bisa ditempati lagi, dan kemungkinan dilakukan evakuasi sementara.
Terkait bantuan tanggap darurat, Mohammad Daeng Bakir mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Menurut dia, sementara ini Dinas Sosial sedang mempersiapkan distribusi bantuan tanggap darurat kepada korban bencana gelombang pasang.
Gelombang pasang di pantai selatan ini terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Warga masyarakat awalnya merasa biasa saja karena tinggi gelombang selama kurang lebih 1 minggu terakhir ini masih terbilang standar sekitar 3 meter. Namun Senin (22/4) siang itu, pantai selatan benar-benar “murka”, dengan tinggi gelombang mencapi kurang lebih 5 meter.
Konradus Kun dan Oswinda, warga Dusun Bangboler Desa Hepang menuturkan hempasan gelombang pasang bisa mencapai 20 meter hingga ke jalan raya. Demikian juga pengakuan Walburga Laki, warga Dusun Waturepa Desa Lela yang melukiskan ganasnya gelombang pasang kali ini.
Kondisi ini membuat warga masyarakat langsung mengevakuasikan barang-barang di dalam rumah ke tempat yang jauh dari pesisir pantai. Mereka kuatir gelombang pasang bisa merobohkan rumah tinggal mereka yang sebagian besar dindidingnya dari bahan bambu.*** (eny)
Baca Juga :  Jenazah Uskup Kherubim Tiba di Lepo Bispu, Vikjen: Sapaan Kami Tidak Didengar Lagi

Berita Terkait

Direksi dan Pengawas Perumda Mawarani Disebut Titipan Politik dan ATM Pejabat
Jenazah Uskup Kherubim Tiba di Lepo Bispu, Vikjen: Sapaan Kami Tidak Didengar Lagi
Ansy-Jane Bawa Agenda Besar bagi Perempuan di NTT
Danlanal Maumere Ingatkan Netralitas TNI pada Pilkada Sikka
Prajurit TNI Jangan Mudah Terhasut Isu Provokatif
Jawabi Persoalan Nelayan, Tani, Ternak, Ansy Lema Siapkan Program NTT Maju dan NTT Terkoneksi
Refafi Gah, Tokoh Penting di Balik Langkah Ansy Lema Menuju Kursi Gubernur NTT
Ansy-Jane dan Manyala Kaka, Cahaya Perubahan untuk NTT

Berita Terkait

Selasa, 8 Oktober 2024 - 20:08 WITA

Uskup Emeritus Gherulfus Kherubim Parera Tutup Usia di Maumere

Selasa, 8 Oktober 2024 - 17:53 WITA

Direksi Tidak Profesional, Perumda Mawarani Hancur Total

Senin, 7 Oktober 2024 - 10:13 WITA

Uskup Bogor Paskalis Bruno Syukur, Putera Pertama NTT Diangkat Paus Fransiskus Jadi Kardinal

Rabu, 4 September 2024 - 19:46 WITA

Paus Fransiskus Berkati Bayi 4 Bulan Asal NTT di Pinggir Jalan

Sabtu, 6 Juli 2024 - 00:01 WITA

Paus Fransiskus Dijadwalkan Hadiri Pertemuan Interreligious di Masjid Istiqlal

Senin, 17 Juni 2024 - 20:18 WITA

Diisukan Terima Uang Rp 350 Juta, Sekretaris Demokrat Sikka Marah Besar

Minggu, 16 Juni 2024 - 10:31 WITA

23 Detik! Gawang Italia Bobol, Nedim Bajrami Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Euro

Jumat, 14 Juni 2024 - 15:27 WITA

Waspada! Stunting NTT Meningkat di 16 Kabupaten, Simak Selengkapnya!

Berita Terbaru

Uskup Emeritus Keuskupan Maumere Mgr Gerlfus Kherubim Pareira

Featured

Uskup Emeritus Gherulfus Kherubim Parera Tutup Usia di Maumere

Selasa, 8 Okt 2024 - 20:08 WITA

Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera saat Rapat Konsultasi bersama DPRD Sikka, Selasa (8/10)

Featured

Direksi Tidak Profesional, Perumda Mawarani Hancur Total

Selasa, 8 Okt 2024 - 17:53 WITA