Abrasi Pantai “Makan” Restoran Blue Ocean

Avatar photo

- Redaksi

Sabtu, 19 Desember 2020 - 12:55 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 1 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi restoran Blue Ocean, Sabtu (19/12)

Kondisi restoran Blue Ocean, Sabtu (19/12)

Maumere-SuaraSikka.com: Abrasi Laut Flores kembali terjadi lagi di Pantai Wairhubing, Jumat (18/12) malam. Gelombang besar “makan” sebagian bangunan Restoran Blue Ocean.

Restoran dengan konstruksi bambu itu pun kini menggantung saja. Jika tidak segera ditangani, bisa saja seluruh bangunan rubuh.

Ignas Kassar, pemilik pondok wisata Blue Ocean, menjelaskan gelombang setinggi kurang lebih 2 meter, menerjang restoran. Hempasannya bisa mencapai 10 meter ke darat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tadi malam sekitar jam 23.00 Wita. Gelombang besar sekali. Restoran ini jado korban,” ungkap Ignas Kassar di Blue Ocean, Sabtu (19/12).

Baca Juga :  Meski Dilabeli Pemimpin Tukang Janji, Robi Idong Percaya Diri Ikut Kontestasi Pilkada Sikka

Sebelumnya, kata dia, pada pekan lalu abrasi menerjang sebuah kamar tidur dan restoran Blue Ocean. Waktu itu kerusakan restoran tidak terlalu parah.

“Kali ini sudah parah. Praktis restoran tidak berfungsi lagi,” ujarnya lemas.

Ignas Kassar mengatakan sejak abrasi menerjang Blue Ocean pekan lalu, dia sudah berkoordinasi dengan BPBD Sikka, untuk mengantisipasi kemungkinqn terjadinya kembali abrasi.

Bahkan, lanjut dia, Bupati Sikka Fransikus Roberto Diogo sudah melihat langsung kerusakan Blue Ocean akibat abrasi.

“Waktu itu Bupati perintahkan BPBD dan PUPR segera aksi dengan membuat tanggul sementara. Tapi sampai hari ini tidak ada aksi. Mereka alasan masih hitung kubikasi, butuh waktu 6 hari. Aduh, ini gelombang pasang tidak tunggu-tunggu, tidak bisa kompromi,” kesal dia.

Baca Juga :  Mau Jadi Bupati dan Wakil Bupati Sikka melalui PDIP? Simak Caranya!

Pantauan media ini, bagian belakang restoran Blue Ocean dalam kondisi menggantung di atas tanah yang sudah digerus air laut.

Saat berita ini diturunkan, sebuah loader milik PT CMS sedang membuat tanggul sementara. Ignas Kassar berterima kasih kepada Alexander Gin, selaku pemilik alat berat yang merespons permintaannya.*** (eny)

Berita Terkait

Ular Blarat Bikin Listrik Padam di Kota Maumere
DPRD Sikka Temukan Anggaran Siluman Rp 25 Miliar Lebih di Dinas Kesehatan, Charles: LKPJ Berantakan
Meski Dilabeli Pemimpin Tukang Janji, Robi Idong Percaya Diri Ikut Kontestasi Pilkada Sikka
Mau Jadi Bupati dan Wakil Bupati Sikka melalui PDIP? Simak Caranya!
Sholat Id di Maumere, Ini 4 Golongan Manusia yang Dirindukan Surga
Caleg Terpilih di Sikka Bantah Terlibat Kasus TPPO
58 Warga Waiblama di Kabupaten Sikka Terpapar Malaria
Sebut Pemilu di Sikka Curang, Alex Longginus: Saya Kehilangan 354 Suara

Berita Terkait

Selasa, 16 April 2024 - 20:32 WITA

Ular Blarat Bikin Listrik Padam di Kota Maumere

Selasa, 16 April 2024 - 15:45 WITA

DPRD Sikka Temukan Anggaran Siluman Rp 25 Miliar Lebih di Dinas Kesehatan, Charles: LKPJ Berantakan

Selasa, 16 April 2024 - 09:11 WITA

Meski Dilabeli Pemimpin Tukang Janji, Robi Idong Percaya Diri Ikut Kontestasi Pilkada Sikka

Senin, 15 April 2024 - 19:02 WITA

Mau Jadi Bupati dan Wakil Bupati Sikka melalui PDIP? Simak Caranya!

Rabu, 10 April 2024 - 13:11 WITA

Sholat Id di Maumere, Ini 4 Golongan Manusia yang Dirindukan Surga

Selasa, 9 April 2024 - 08:58 WITA

58 Warga Waiblama di Kabupaten Sikka Terpapar Malaria

Senin, 8 April 2024 - 13:05 WITA

Sebut Pemilu di Sikka Curang, Alex Longginus: Saya Kehilangan 354 Suara

Sabtu, 6 April 2024 - 09:14 WITA

323 Kasus DBD di Sikka, 3 Meninggal

Berita Terbaru

Ulat blarat (dalam lingkaran) tergantung di gardu SDN Contoh Maumere, Selasa (16/4)

Daerah

Ular Blarat Bikin Listrik Padam di Kota Maumere

Selasa, 16 Apr 2024 - 20:32 WITA