Hyperbaric Chamber, Solusi Kesehatan Melalui Terapi Oksigen
Dibaca 6 kali
Ruangan hyperbaric chamber di RSUD TC Hillers Maumere
Maumere-SuaraSikka.com: Sebuah unit pelayanan hyperbaric kini telah hadir di RSUD TC Hillers Maumere. Pengresmiannya dilakukan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo pada Kamis (13/12). Hyperbaric Chamber merupakan solusi kesehatan yang tepat melalui terapi oksigen.
Bupati Fransiskus Roberto Diogo atau Robby Idong berharap kehadiran unit pelayaan ini bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik di Kabupaten Sikka maupun dari berbagai daerah lainnya di Pulau Flores. Dia menyampaikan terima kasih kepada manajemen RSUD TC Hillers Maumere dan semua pihak yang sudah mengupayakan kehadiran mesin hipebarik di Kabupaten Sikka.
Muhammad Guritno Suryokusumo, seorang pakar hyperbaric yang hadir pada kesempatan pengresmian, sempat memberikan testimoni atas keunggulan hyperbaric chamber. Dia mengaku sempat mengalami stroke, dan tidak bisa mengonsumsi obat-obat konvensional. Lalu dia menjalani terapi oksigen sebanyak 30 kali, yang akhirnya setengah kelumpuhannya bisa terobati.
Hyperbaric chamber ini pada awalnya untuk menaggulangi problem kelumpuhan yang sering dialami penyelam tradisionil. Namun menurut Muhammad Guritno Suryokusumo, fungsinya bukan hanya itu saja, karena masih banyak problem kesehatan yang bisa disembuhkan dengan terapi hiperbalik, termasuk meningkatkan ereksi.
Terapi hiperbarik digunakan untuk beberapa pengobatan klinis seperti penyumbatan gas dan udara pada pembuluh darah, keracunan karbonmonsikda (CO2), cedera remuk, keracunan gas sianida, penyakit dekompresi atau penyumbatan sistem saraf akibat aktifitas penyelaman, meningkatnya penyembuhan luka-luka seperti luka diabetes dan luka lainnya, mengobati anemia, infeksi jaringan lunak, luka bakar, serta terapi kebugaran dan kecantikan lainnya.
Terapi oksigen hiperbarik dikenal dengan nama Hyperbaric Oxygen Treatment (HBOT) merupakan proses pemberian oksigen 100 persen kepada pasien di dalam alat berupa mesin oksigen menyerupai tabung berbentuk kapal selam. Prosesnya dilakukan dalam sebuah ruangan khusus yang dikenal dengan sebutan mesin hiperbarik. Ruangan ini dirancang secara khusus.
Direktur RSUD TC Hillers Maumere Clara Francis menjelaskan sebagai rumah sakit rujukan regional, manajeman RSUD TC Hillers dituntut untuk bisa mandiri dan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan. Keberadaan unit hiperbarik adalah salah satu upaya yang telah dilakukan untuk menambah jenis dan jumlah unit layanan baru di RSUD TC Hillers.
Hyperbaric chamber yang berada di RSUD TC Hillers Maumere merupakan produk lokal buatan Indonesia, yang diyakini mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaan. Manajemen RSUD TC Hillers Maumere sudah meminta jaminan suku cadang selama 10 tahun. Selain itu pihak manajemen juga menyiapkan sumber daya manusia yang sudah dilatih secara khusus yakni 1 orang dokter spesialis syaraf, 2 orang perawat/tender, dan 2 orang operator/teknisi.
Menyangkut tarif yang diberlakukan, Clara Francis telah mengusulkan antara Rp 200.000 sampai Rp Rp 300.000 per tindakan, tergantung jenis tindakannya. Menurut dia, tarif tersebut berdasarkan hasil perbandingan dengan beberapa rumah sakit yang mempunyai layanan yang sama.
“Sementara dapat kami informasikan biaya terapi hiperbarik adalah yang termurah. Saat ini yang termurah adalah RS Mintoharjo Jakarta. Sebagai perbandingan RS Siloam Labuan Bajo Rp 500 ribu per jam,” jelas Clara Francis.
Hingga sekarang belum ada regulasi menyangkut tarif pemanfaatan mesin hiperbalik. Bupati Robby Idong menjelaskan tarif pemanfaatan mesin hiperbalik ini akan termuat dalam Peraturan Bupati Sikka.***(eny)