Putri Waiblama Goyang Dapil Sikka 3
Dibaca 19 kali
Sistem Informasi Perhitungan Suara di Dapil Sikka 3
Maumere-SuaraSikka.com: Maria Christine Amelia Lomi, gadis berusia 21 tahun, terbilang pendatang baru di dunia politik Kabupaten Sikka. Populer dengan nama Putri Waiblama, warga keturunan etnis Tionghoa ini ternyata mampu menggoyang pertempuran politik di daerah pemilihan Sikka 3. Dia berhasil mencuri 1 kursi melalui pintu Partai Demokrat.
Dapil Sikka 3 meliputi Kecamatan Waiblama, Talibura, Waigete, Bola, Doreng, dan Mapitara. Setidaknya terdapat 116 calon legilslatif yang berebut alokasi 10 kursi di dapil ini. Mantan Ketua DPRD Sikka Rafael Raga yang bertarung di dapil ini malah terlempar dari gelanggang politik.
Partai Demokrat mendulang 5.358 suara dan berhasil duduk di posisi kedua. Putri Waiblama sendiri meraup 1.264 suara, unggul atas petahana Pangkrasius Nong Tonce yang hanya memperoleh 1.128 suara. Kecamatan Waiblama memberi kontribusi suara paling besar untuk Maria Christine Amelia Lomi yakni sejumlah 623 suara.
Partai pemenang di dapil ini adalah PKB. Partai besutan Yoseph Karmianto Eri itu mengumpulkan 5.518 suara. Pensiunan pegawai negeri Yohanes Raga Imung berhak atas kursi wakil rakyat dengan perolean 1.079 suara. PKB nyaris saja merebut 2 kursi, namun sisa suara partai dengan selisih 41 suara, belum bisa menembus perolehan PAN yang merebut kursi kesepuluh.
PDIP bertengger di posisi ketiga dengan 4.805 suara. Stefanus Sumandi, petahana yang menjadi salah satu andalan banteng moncong putih menempati posisi teratas dengan 1.217 suara. Dia menyingkirkan pesaing terdekatnya Patrisius Paskalis yang mentok di 902 suara.
Partai pendatang baru, Perindo, berhasil mencuri kursi keempat dengan perolehan 4.423 suara. Kursi untuk Perindo menjadi milik Bernardus Kardiman yang menoreh 1.081 suara. Pilihan untuk meninggalkan PKS yang didukung pada Pemilu 2014 lalu boleh dibilang sebagai pilihan yang tepat.
Kursi kelima menjadi milik Partai Hanura dengan perolehan 4.032 suara. Wenseslaus Wege yang mendulang 1.038 suara melenggang bebas meninggalkan petahana Sunardin yang hanya mampu mendapat 645 suara.
Partai Nasdem berhak atas kursi keenam dengan perolehan 3.939 suara, dan mengantar petahana Alexander Hasulie Agatho ke kursi wakil rakyat periode kedua dengan perolehan 1.251 suara. Rafael Raga yang berpindah dari Partai Golkar ke Partai Nasdem, ternyata hanya mampu meraup 1.132 suara, berbeda dengan dominasi perolehan suara dua kali pemilu ketika masih berada di bawah naungan beringin.
Partai Golkar yang gemilang pada Pemilu 2014 dengan 2 kursi di dapil ini, kali ini terpental ke urutan ketujuh. Fransiskus Siku Parera dengan perolehan 1.733 suara masih bertahan untuk periode yang kedua. Uniknya, suara sah untuk partai sejumlah 557 suara justeru lebih tinggi dari 8 caleg yang lain.
Partai Gerindra harus puas di posisi kedelapan dengan perolehan 3.321 suara, dan mengantar Fransiskus Stephanus Say, mantan Wakil Ketua DPRD Sikka yang mendulang 1.127 suara. Menyusul setelah itu PKPI berhak atas kursi kesembilan dengan perolehan 2.043 suara. Petahana Alfridus melanus Aeng yang mendapat 757 suara berhasil melaju untuk periode yang keempat.
Kursi terakhir menjadi milik PAN yang mendulang 1.880 suara. Ketua PAN Philipus Fransiskus kembali melanjutkan perjalanan politik untuk periode yang kedua. Di dapil ini pada lima tahun lalu, PAN juga lolos pada kursi yang terakhir.*** (eny)