Maumere-SuaraSikka.com: Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) diyakini bisa membuka peluang pasar baru bagi pelaku usaha mikro kecil menengah di tengah masa pandemi.
Program ini telah diluncurkan Presiden RI Joko Widodo pada 14 Mei 2020, sejalan dengan visi Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai The Next Digital Energy of Asia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Demikian antara lain disampaikan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Septriana Tangkary pada Webinar dan Workshop Mendorong Kreasi dan Inovasi Wastra UMKM Flobamora yang berlangsung di Go Hotel, Sabtu (1/5).
“Ini salah satu upaya pemerintah untuk mendukung UMKM di masa pandemi, dan mendorong masyarakat membeli produk lokal,” ungkap perempuan itu.
Di masa pandemi seperti ini, kata dia, diharapkan UMKM berpindah dari manual bassed ke platform online agar lebih aman secara social distancing dan dapat lebih menjangkau banyak konsumen.
Bahkan, kata dia, UMKM juga dapat meningkatkan kualitasnya melalui on-boarding, kemudian active selling, dilanjutkan scalling up bussiness, dan terakhir diharapkan mampu untuk go international.
“Gernas BBI terbukti sukses mendorong banyak pelaku UMKM untuk melakukan on-boarding,” ungkap dia bangga.
Data Desember 2020, papar dia, terhitung sudah 3,7 juta UMKM telah berpindah ke ruang digital. Keberhasilan ini merupakan kolaborasi yang kuat antar semua pihak sehingga melebih target awal 2 juta UMKM.
“Hari ini, dengan ada kegiatan di sini, kita harapkan jumlahnya akan bertambah banyak,” harap dia.
Untuk tahun 2021, lanjut dia, Gernas BBI mengambil fokus pada peningkatan kualitas produk UMKM lokal sehingga memperkuat posisi sebagai high value product yang dihasilkan oleh pengrajin atau seniman Indonesia di seluruh kabupaten/kota.
Target lainnya di tahun 2021, kata dia, yakni peningkatan peran aktif pemerintah daerah untuk kesuksesan Gernas BBI.
Dia menegaskan Kementerian Kominfo selalu mendukung para pelaku UMKM agar memanfaatkan dengan baik teknologi digital untuk membantu bisnis mereka.
Salah satu wujudnya yakni menghadirkan pemilik toko online pada kegiatan di Maumere kali ini. Setidaknya ada 7 toko online yang terlibat dalam kegiatan ini seperti BliBli, Shopee, Bukalapak, Dana, Tokopedia, Ladara, dan Ovo.
Septriana Tangkary berharap pelaku UMKM di Flobamora khususnya di Sikka, memanfaatkan maksimal kehadiran perwakilan toko online, sehingga produk-produk lokal kreatif dan inovatif dapat dibelanja secara digital.
Kegiatan Webinar dan Workshop ini dilaksanakan secara offline dan online. Puluhan pelaku UMKM dari Kabupaten Sikka hadir penuh antusias sambil memperkenalkan produk-produk mereka seperti berbagai model dan jenis tenun ikat, termasuk minuman dan makanan lokal.
Menteri Kominfo Johny G Plate yang dijadwalkan hadir, ternyata berhalangan. Dia diwakili Philip Gobang selaku Staf Khusus Menteri, yang kebetulan adalah seorang putra Kabupaten Sikka.
Pada kesempatan Webinar dan Workshop ini, tampil sejumlah pemateri seperti Staf Khusus Menteri Infokom Philip Gobang, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit, dan Deputi Kepala Perwakilan BI NTT Daniel Agus Prasetyo.
Pemateri lain yakni
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Septriana Tangkary, Synergi Project Leader Telkom Indonesia Kuncoro Wastuwibowo, dan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMK Sikka Yoseph Benyamin.
Webinar dan Workshop ini membidik tema Kilau Digital Permata Flobamora, merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang dilaksanakan di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat pada Maret 2021 lalu.*** (eny)