Maumere-SuaraSikka.com: Pernyataan kontroversial Wakil Ketua DPRD Sikka Yoseph Karmianto Eri melahirkan berbagai persepsi pikiran. Salah satunya datang dari Marianus Gaharpung, seorang pemerhati sosial masyarakat.
Dia menyesalkan pernyataan Yoseph Karmianto Eri yang saat audiens dengan aktifis GMNI Sikka menyebut aktifis mahasiswa itu teriak-teriak seperti babi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dia adalah wakil rakyat yang terhormat, tetapi sangat disayangkan cara mengungkapkan tutur katanya belum menunjukan pribadi dewasa dan masih kerdil,” tulis dia kepada media ini, Kamis (8/9).
Marianus Gaharpung menegaskan sangat tidak pantas mengatakan aktifis GMNI yang sedang menyalurkan aspirasinya dengan sebutan teriak seperti babi.
“Saya katakan Manto kerdil dan belum dewasa, karena dirinya belum bisa membedakan berbicara dengan siapa, di tempat mana berbicara dan kapasitasnya sebagai apa ketika sedang berbicara dengan para mahasiswa GMNI,” kata dia.
Tutur kata Manto Eri, ujar Marianus Gaharpung, justeru merendahkan dirinya sebagai seorang wakil rakyat dan sebagai salah satu Pimpinan Dewan.
Dia mengatakan seharusnya Manto Eri sadar sedang berhadapan dengan mahasiswa, apalagi di Gedung DPRD Sikka. Jika Manto Eri memiliki kesadaran, kata dia, tentu saja tidak muncul sikap emosional yang tidak terkontrol.
“Harus ada kesadaran, dia sedang berbicara dengan pribadi-pribadi yang cerdas berpikir, bukan orang-orang idiot yang datang berteriak sembarangan di gedung yang terhormat,” ungkap Marianus Gaharpung.
Dia menambahkan bahwa aktifis GMNI Sikka sedang menyampaikan kebenaran, dan tidak melanggar hukum. Manto Eri sebagai yang pernah menjadi mahasiswa, kata dia, sejatinya bisa merasakan suasana batin para mahasiswa yang sedang memperjuangan sesuatu yang menjadi masalah publik di Kabupaten Sikka.
“Lalu kenapa Saudara Manto bisa-bisanya melontarkan kata kata yang sangat tidak pantas didengar, apalagi di depan kantor yang sangat terhormat,” sentil dia.
Dia mengatakan Manto Eri belum dewasa dalam menanggapi persoalan dan belum bisa membedakan bicara di depan gedung wakil rakyat dan di pasar.*** (eny)