Maumere-SuaraSikka.com: Bantuan mesin jahit industri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Maumere kepada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Christine di Kabupaten Sikka Propinsi NTT hingga kini masih dirasakan manfaatnya. Padahal usia bantuan sudah berumur 3 tahun.
Hal ini diketahui saat pemantauan bantuan sarana prasarana kelompok menjahit wanita pada 8 Oktober 2024 lalu. Pemantauan dilakukan oleh Dito Adipratama dari Kantor BRI Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dito Adipratama bersama seorang staf Kantor BRI Pusat dan seorang konsultan mendatangi LPK Christine yang terletak di Jalan Kimang Buleng Kelurahan Kota Uneng Kecamatan Alok Kabupaten Sikka. Mereka didampingi Mohamad Sarmin selaku SPO BRI Maumere.
Mohamad Sarmin menjelaskan pemantauan dimaksudkan untuk memastikan sejauh mana perkembangan bantuan sarana prasarana yang diberikan BRI Maumere kepada LPK Christine.
“Kami merasa bersyukur sekali karena bantuan yang diberikan masih dalam keadaan baik, dan terutama masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan produktifitas penerima bantuan,” jelas Mohamad Sarmin di Kantor BRI Maumere.
Dia menjelaskan bantuan sarana prasarana tersebut diberikan 3 tahun lalu sebagai bentuk kepedulian dan perhatian BRI Maumere terhadap UMKM di daerah itu, khususnya kepada pengusaha wanita.
Pada bagian lain, Pimpinan BRI Cabang Maumere I Nyoman Slamet Destrawan mengatakan BRI memiliki program khusus yang didedikasikan untuk para wanita yang memiliki kreatifitas tertentu seperti yang ada pada LPK Christine Maumere.
Bantuan sarana prasarana dari BRI Maumere disalurkan 3 tahun lalu. Waktu itu BRI Maumere dipimpin oleh Nurdin. Bantuan yang disalurkan berupa 6 unit mesin jahit, alat obras, alat nechi, alat zigzag, mesin jahit sepatu, dan mesin bordir.
Saat menyerahkan bantuan pada 23 September 2021 lalu, Nurdin sempat berpesan agar semua bantuan sarana prasarana dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan bisa dirawat secara baik.
LPK Christine Maumere dipimpin oleh Christine Kayat, seorang wirausahawan muda di Kabupaten Sikka. Wadah kreatifitas ini bergerak pada keterampilan jahit menjahit. Selain itu, LPK Christine juga memiliki program kursus menjahit.
Hingga kini LPK Christine beranggotakan 25 orang. Sudah banyak juga alumni LPK Christine yang kini berusaha secara mandiri.*** (eny)