Ende-SuaraSikka.com: Gelombang pasang akibat cuaca ekstrim, Rabu (23/1) petang tadi, mengakibatkan jalan di Desa Ndondo Kecamatan Maurole Kabupaten Ende Propinsi NTT putus. Kondisi ini membuat jalur transportasi pantai utara (pantura) di Pulau Flores sementara ini lumpuh total.
Bona Bheke, salah seorang pelintas jalan yang menggunakan kendaraan roda dua, mengatakan gelombang pasang setinggi 4 meter sampai 6 meter. Terjangan gelombang pasang meremukkan tembok penahan gelombang, dan terus mengikis badan jalan yang tidak jauh dari pinggir pantai.
Berita Terkait:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Dua Jembatan Putus, Pantura Sikka Lumpuh Total
- Jalan Putus, Ibu dan Bayi Terpaksa Seberangi Kali Dagemage
- Belum Ada Satu Pun Pejabat Pemprop NTT Turun ke Kolisia
Situasi ini membuat kendaraan bermotor tidak berani melintasi jalur jalan yang rusak dan nyaris putus. Kendaraan bermotor pun antri sepanjang kurang lebih 1 kilometer, dan baru berani melintas setelah air laut surut. Informasi yang dihimpun media ini, antrian berlangsung selama kurang lebih 6 jam.
Jalur pantura Flores ini menghubungkan 8 kabupaten, yakni Flores Timur, Sikka, Ende, Nagakeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat. Praktis yang lazim menggunakan akses pantura yakni warga masyarakat Sikka, Ende, Nagakeo, dan Ngada.
Sebelum jalan di Ndondo, jalur pantura terlebih dahulu bermasalah dengan putusnya Jembatan Dagemage dan Jembatan Magerepu di Desa Kolisia Kecamatan Magepanda kabupaten Sikka. Sementara ini pemerintah setempat teleh mengupayakan jalan darurat.
Sejumlah warga berharap agar masalah jembatan di Kolisia dan jalan di Ndondo, segera mendapat perhatian serius dari Pemprop NTT. Persoalannya karena jalur pantura Flores merupakan nadi warga masyarakat di 4 kabupaten.*** (eny)