Maumere-SuaraSikka.com: Masyarakat Kabupaten Sikka Propinsi NTT masih menaruh harapan dan kepercayaan kepada Melchias Markus Mekeng dan Andreas Hugo Pareira (AHP). Dua putra daerah penghuni Senayan itu, kini mendominasi perolehan suara Pemilihan Umum (Pemilu) DPR RI 2019 untuk wilayah Kabupaten Sikka.
Hal ini diketahui dari rekapitulasi penghitungan suara selama empat hari berturut-turut, sejak Rabu (1/5) hingga Sabtu (4/5) di Aula Karmel Maumere. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sikka telah melakukan rekapitulasi untuk 19 dari 21 kecamatan di wilayah itu, atau 778 dari 894 tempat pemungutan suara (TPS).
Masih ada 2 kecamatan yang belum dilakukan rekapitulasi yakni Kecamatan Hewokloang dengan 32 TPS dan Kecamatan Alok Timur dengan 84 TPS. KPU Sikka baru akan menggelar rekapitulasi untuk 2 kecamatan ini pada Senin (6/5) besok. Dua kecamatan ini agak terlambat karena rekapitulasi pada tingkat PPK baru selesai pada Jumat (3/5).
Dari 19 kecamatan yang sudah melewati rekapitulasi, Melchias Mekeng, politisi Partai Golkar yang juga Ketua Komisi XI DPR RI mengumpulkan suara terbanyak sejumlah 28.772 suara. Sementara AHP, politisi PDI Perjuangan, anggota Komisi I DPR RI berada di posisi kedua dengan perolehan 26.891 suara. Selisih suara dua kakak beradik sepupu itu sebesar 1.881 suara.
Melchias Markus Mekeng mengungguli AHP pada 10 kecamatan yaitu Alok, PaluE, Nele, Talibura, Waigete, Kewapante, Koting, Kangae, Doreng, dan Waiblama. Sementara AHP unggul atas Melchias Markus Mekeng pada 9 kecamatan yaitu Paga, Mego, Lela, Nita, Bola, Tanawawo, Mapitara, Magepanda, dan Alok Barat.
Dari 83 calon DPR RI di dapil NTT 1, dua putra daerah ni benar-benar mendominasi perolehan suara di Kabupaten Sikka. Calon lain yang membayangi Melchias Markus Mekeng dan AHP yakni Johni G. Plate dari Partai Nasdem. Sekretaris DPP Partai Nasdem yang juga memiliki darah Kabupaten Sikka ini meraup 11.448 suara. Perolehan suara ini jauh melebihi putra Sikka Blasin Kristoforus yang hanya mendapat 5.204 suara.
Setelah itu tercatat Frans Lebu Raya, mantan Gubernur NTT, yang beristrikan perempuan asal Kabupaten Sikka. Politisi PDIP ini berhasil mendulang 5.395 suara, membayangi AHP.
Petahana dari Partai Gerindra, Pius Lustrilanang, perolehan suaranya kali ini tidak segemilang Pemilu 2014. Aktifis 98 itu hanya mampu mendulang 5.022 suara. Kondisinya hampir sama dengan Benny Kabur Harman, politisi Partai Demokrat yang beristrikan perempuan dari Kabupaten Sikka, hanya mendapat 2.470 suara. Demikian pun Honing Sani, politisi Partai Golkar hanya menoreh 2.285 syara.*** (eny)