Maumere-SuaraSikka.com: Mantan Kepala SMPK Frater Maumere Christoforus Kwaman Wahon tutup usia, Minggu (9/2) lalu. Dua hari sesudahnya, jasadnya dimakamkan di TPU Iligetang Maumere.
Pemakaman guru berusia 87 tahun itu, Selasa (11/2), diwarnai ritual adat Ile Ape Kabupaten Lembata, kampung kelahiran Christoforus Kwaman Wahon. Sebelum Misa Requiem, Opu Lake dari Suku Hurek Making melakukan ritus adat Dole Kote Nua Laran.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut adat dan budaya Ile Ape, ritual tersebut merupakan kepercayaan secara turun temurun, sebagai media untuk membuka jalan keselamatan bagi orang yang meninggal. Dengan melakukan ritual Dole Kote Nua Laran, mereka percaya perjalanan orang yang meninggal menuju Rumah Bapa, tidak akan mendapatkan halangan.
Ritual adat Dole Kote Nua Laran dilaksanakan secara terbuka, bisa disaksikan pelayat. Tampak Opu Lake dengan hati-hari memecahkan 1 buah piring kaca dengan menggunakan sebuah parang. Pecahan piring yang agak besar diselipkan di bagian belakang kepala orang yang meninggal. Sebagian yang tersisa diselipkan di sekitar kepala.
Setelah itu, dengan mekanisme yang sama, Opu Lake memecahkan 1 buah gelas kaca. Kemudian pecahan gelas diselipkan di sekitar kepala orang yang meninggal. Kemudian dia memasukkan lagi 1 buah buah sendok, yang sebelumnya sempat dibengkokkan sedikit.
Pada bagian terakhir ritual ini, Opu Lake membentangkan 2 lembar kain adat, dan diakhiri dengan 1 lembar baju kemeja berwarna putih. Sebelum dibentangkan, bagian pinggir kain adat dan kemeja terlebih dahulu dipotong sedikit.
Halaman : 1 2 Selanjutnya