Ketika Korupsi Menjadi Suci dan Bukan Menjadi Tabu

Avatar photo

- Redaksi

Rabu, 22 Agustus 2018 - 19:22 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 726 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SENIN 28 Mei 2007, adalah hari kelabu bagi Jepang. Toshikatsu Matsuoka, 62 tahun, Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, ditemukan tewas gantung diri dengan seutas tali di jendela  di apartemennya. Sebuah surat wasiat ditinggalkannya untuk rakyat Jepang.
”Dengan kematian ini, saya mengambil semua tanggung jawab dan memohon maaf. Tolong kasihani orang-orang yang masih hidup…”
Anak petani miskin ini dituduh menerima uang haram dari kontraktor senilai 28 juta yen. Toshikatsu mengaku lupa melaporkan donasi sebesar 8.500 dollar Amerika Serikat dari Business Export Forum. Dia tewas hanya beberapa jam sebelum dijadwalkan untuk diinterogasi. Itulah cara orang (baca: pejabat terhormat) di Negeri Sakura menebus kesalahan dan rasa malu karena korupsi.
Di negeri itu, seperti pernah ditulis dalam esai sastra yang mengisahkan Yushio Mishima, pejuang Jepang yang melakukan harakiri karena merasa gagal dalam percobaan pemberontakan melawan penguasa Amerika Serikat dan Pemerintah Jepang pasca Perang Dunia II,
“Bunuh diri adalah harga yang mesti dibayar demi menghapus dosa dan menjaga kehormatan”.
Akan tetapi, di Indonesia, negeri yang beragama ini, bunuh diri adalah suatu yang dikutuk. Namun, demikian sebaliknya, korupsi seperti bukan sesuatu yang memalukan. Karena itu jangankan bunuh diri, para koruptor yang jelas-jelas telah terbukti di pengadilan tak merasa malu dan bahkan juga tak menyesal.
“Di Indonesia, negeri yang beragama ini, bunuh diri adalah suatu yang dikutuk. Namun, demikian sebaliknya, korupsi seperti bukan sesuatu yang memalukan. Karena itu jangankan bunuh diri, para koruptor yang jelas-jelas telah terbukti di pengadilan tak merasa malu dan bahkan juga tak menyesal.”.

Baca Juga :  Hujan Deras Warnai Kunjungan Wapres di Sikka, Bupati Sikka Sempat Payungi Gibran

Berita Terkait

Luar Biasa! Persebata Lembata Ukir Sejarah Baru Sepak Bola NTT
Pangan Lokal Bukan Gaya Hidup, Tapi Cara Orang Palue Bertahan Hidup
Polsek Nita Punya Pimpinan Baru, Iptu Yermi Soludale Siap Bergandengan Tangan dengan Masyarakat
Kawasan Ekonomi Perikanan: Antara Retorika Pembangunan dan Ilusi Kebijakan
Warga Palue Abaikan Instruksi Bupati Sikka tentang Waspada Rabies
3 Ekor Anjing Liar dari Sulawesi Selatan Masuk Palue Tanpa Dokumen, Diduga Rabies, Langsung Dibunuh
Kolaborasi BPJS Kesehatan dan Kemenag Flotim, Edukasi Pentingnya Program JKN bagi Calon Jemaah Haji
Wapres Gibran Rakabuming Raka Support Hadirnya Kawasan Ekonomi Perikanan di Bebeng

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:49 WITA

Luar Biasa! Persebata Lembata Ukir Sejarah Baru Sepak Bola NTT

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:19 WITA

Polsek Nita Punya Pimpinan Baru, Iptu Yermi Soludale Siap Bergandengan Tangan dengan Masyarakat

Senin, 12 Mei 2025 - 12:34 WITA

Warga Palue Abaikan Instruksi Bupati Sikka tentang Waspada Rabies

Minggu, 11 Mei 2025 - 12:58 WITA

Kolaborasi BPJS Kesehatan dan Kemenag Flotim, Edukasi Pentingnya Program JKN bagi Calon Jemaah Haji

Minggu, 11 Mei 2025 - 12:15 WITA

Wapres Gibran Rakabuming Raka Support Hadirnya Kawasan Ekonomi Perikanan di Bebeng

Minggu, 11 Mei 2025 - 10:03 WITA

Ambil Nomor Antrian Pakai Online, Danang: Sat Set Praktis Sekali!

Minggu, 11 Mei 2025 - 01:36 WITA

Pesona Sains 2025 SMPK Frater Maumere: Bhaktyarsa Juara Umum, Maria Ferrari Gemilang, Yos Sudarso Fenomenal

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:13 WITA

Semarak Pesona Sains 2025, Bupati Sikka: SMPK Frater Maumere Selalu Terdepan

Berita Terbaru