Awas! Virus Rabies Kepung Sikka
Dibaca 8 kali
Foto: Ilustrasi
Maumere-SuaraSikka.com: Kabupaten Sikka kini sedang dalam ancaman hebat. Bahaya kematian akibat virus rabies bisa saja tidak dapat dihindarkan, jika masyarakat tidak peduli akan virus mematikan itu. Dari data yang ada, ternyata virus rabies sedang mengepung daerah ini.
Asep Purnama, dokter pada BLUD TC Hillers Maumere, mengungkapkan terjadi peningkatan jumlah spesimen rabies di Kabupaten Sikka. Otak anjing yang dicurigai terinfeksi rabies inilah yang akhirnya positif tertular virus rabies. Dia menulis secara lugas pada akun facebook miliknya, Rabu (29/8), untuk menggugah perhatian masyarakat. Dalam tulisan tersebut dia menyertakan juga data spesimen rabies dari 1998 sampai 2018.
Dari data yang disajikan, terungkap sampai Agustus 2018 tercacat 64 sampel, dimana 29 spesimen positif rabies. Angka ini diprediksi bakal bertambah besar selama empat bulan mendatang. Dan itu artinya ancaman terhadap kematian akibat rabies pun semakin tinggi.
Jika dibandingkan dengan 6 tahun terakhir, terlihat jelas adanya peningkatan yang drastis. Pada tahun 2012 ada 9 positip dari 20 sampel. Lalu pada tahun 2013 ada 3 positip dari 14 sampel. Kemudian pada tahun 2014 hanya 1 yang positif dari 14 sampel. Menyusul di tahun 2015 dicatat ada 2 positif dari 9 sampel. Setelah itu pada tahun 2016 hanya 1 positip dari 11 sampel. Dan pada tahun 2017 meningkat 11 positip dari 28 sampel.
“Terjadi peningkatan yang luar biasa. Artinya virus rabies sedang berjalan-jalan di Kabupaten Sikka, dan sewaktu-waktu akan menular ke manusia melalui gigitan anjing,” tulis Asep Purnama.
Dokter yang sangat peduli dengan rabies ini mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Sikka untuk melakukan langkah-langkah praktis agar terhindar dari virus rabies. Kepada para pemilik anjing, dia mengingatkan agar menjadi pemilik anjing yang bertanggung jawab, yakni dengan melakukan vaksinasi anjing. Dia memberi kata kunci, jika anjing sehat maka keluarga sehat.
Dia juga mengingatkan warga masyarakat jika mengalami peristiwa digigit anjing atau hewan penyebar rabies seperti kucing dan kera, agar segera melakukan pertolongan pertama dengan mencuci luka dengan air mengalir dan menggunakan sabun. Setelah itu langsung mencari pertolongan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Rabies atau umumnya dikenal sebagai penyakit anjing gila merupakan penyakit serius yang menyerang otak dan sistem saraf. Penyakit ini digolongkan sebagai penyakit mematikan yang harus ditangani cepat.
Rabies disebabkan oleh virus lyssaviruses. Virus ini ditularkan ke manusia melalui hewan yang sebelumnya terjangkit penyakit ini. Seseorang dapat terjangkit rabies jika air liur dari hewan rabies tersebut masuk ke tubuhnya melalui gigitan. Bahkan melalui cakaran pun bisa jika hewan rabies tersebut sebelumnya telah menjilati kuku-kukunya. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, seseorang terjangkit rabies karena luka di tubuhnya terjilat oleh hewan yang terinfeksi.
Gejala-gejala rabies pada tubuh manusia antara lain demam tinggi, rasa gatal di bagian yang terinfeksi, perubahan perilaku menjadi agresif, dan takut terhadap air atau hidrofobia. Sedangkan pada hewan, gejala hampir serupa dengan manusia, namun tanpa hidrofobia. Jika gejala penyakit rabies memasuki fase akhir, baik manusia atau hewan bisa mengalami kematian.*** (eny)