Presiden Ingatkan Dana Bencana Lombok Tidak Dipotong
Dibaca 9 kali
Foto: Tim SAR mengevakuasi korban gempa Lombok yang tertimbun longsor
Lombok-SuaraSikka.com: Presiden Joko Widodo berkunjung ke Lombok, Minggu (2/9), dalam rangka koordinasi penanganan pemulihan bencana. Pada kunjungan ketiga kalinya ini, dia mengingatkan para pejabat di Nusa Tenggara Barat dan yang terlibat dalam pemulihan bencana, agar dana bantuan sampai ke tangan korban gempa bumi tanpa potongan apapun.
Jokowi mengingatkan hal tersebut di depan pengungsi dan pejabat yang hadir di lapangan Masjid Jami di Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Barat, NTB. Sejumlah warga pengungsi terlihat lega dengan pernyataan Jokowi.
“Saya ingatkan, jangan ada potongan apapun untuk bantuan. Hati-hati bekerja dengan saya, hati-hati, saya cek. Saya tidak ingin ada serupiah pun dipotong di tabungan ini. Semuanya harus masuk ke masyarakat dan itu untuk membangun rumah masing-masing,“ tegas Jokowi sebagaimana dikutip dari kompas.com.
Jokowi lalu mengingatkan bahwa Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertanggung jawab jika ada penyimpangan yang muncul. Dia juga mengingatkan warga pengungsi bahwa dana yang diberikan pemerintah harus digunakan untuk membangun rumah, bukan untuk keperluan lain.
“Jangan dananya digunakan untuk keperluan lainnya. Ini difokuskan ke pembangunan rumah, dan proses pembangunannya akan didampingi. Harus membangun rumah tahan gempa, mengingat Indonesia ini berada di posisi cincin api. Karena itu kami ingin mengingatkan bahwa pembangunan rumah harus mengikuti sesuai instruksi Menteri PUPR,” tutur Jokowi.
Dia juga mempersilakan warga yang ingin mengadopsi penggunaan bedek atau bambu untuk dinding rumah. Hanya saja, konstruksinya harus sesuai dengan rumah instan sederhana sehat (Risha) yang telah diuji coba ketahanannya pada gempa. Hal itu untuk menjawab Kadri, warga asal Lombok Timur, yang mengaku trauma dengan rumah beton dan batu. Dia berharap, presiden mengizinkan dia dan warganya membangun rumah dengan dinding bedek atau anyaman bambu.
Presiden menginstruksikan pengiriman 400 insinyur muda CPNS Tahun 2017 ke Lombok. Para insinyur muda tersebut diminta mendampingi masyarakat setempat untuk membangun rumah tahan gempa. Perbaikan rumah-rumah dan fasilitas umum yang rusak pun akan dimulai pada tanggal 1 September 2018.
Pada kunjungan kali ini, Jokowi memberikan secara simbolis bantuan tabungan untuk pembangunan rumah warga yang rusak, masing-masing Rp 50 juta untuk yang rusak parah, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mencatat, total keseluruhan gempa bumi yang mengguncang Lombok selama satu bulan terakhir berjumlah 1.973 gempa bumi. Gempa susulan tanggal 5 Agustus sebanyak 914 gempa dan gempa susulan tanggal 19 Agustus berjumlah 462 gempa. Hingga saat ini gempa susulan masih terjadi. Gempa bumi susulan magnitudo 4,6 kembali mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat ( NTB) pada Kamis (30/8).
Data sementara BNPB terkait kerusakan rumah di Lombok, adalah sebanyak 83.392 unit dan 32.129 rumah rusak sudah terverifikasi. Dari yang telah terverifikasi, 16.231 rumah mengalami rusak berat dan sisanya rusak sedang dan ringan.*** (eny)