Sembilan Parpol Lolos Ambang Batas 

Avatar photo

- Redaksi

Kamis, 18 April 2019 - 11:50 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 3 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Riset Charta Politika, Muslimin

Direktur Riset Charta Politika, Muslimin

Jakarta-SuaraSikka.com: Charta Politika menyebut kemungkinan hanya 9 partai politik yang lolos ambang batas 4 persen. Hal ini jika dilihat dari perhitungan cepat atau quick qount yang dilakukan paska pemungutan suara.
Sembilan partai politik itu adalah PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, PKB, PKS, NasDem, Demokrat, PAN, dan PPP. Ini adalah partai-partai wajah lama. Yang mengejutkan adalah tidak masuknya Partai Hanura. Sementara semua partai baru hampir pasti tidak lolos, yaitu
“Kalau lihat dari sisi data memang kita bisa lihat kemungkinan besar hanya ada 9 parpol yang akan lolos parlemen, dimana ambang batas 4 persen dari partai lama yang duduk di Senayan, Hanura terpental,” kata Direktur Riset Charta Politika, Muslimin saat jumpa pers di Hotel Grandhika, Jalan Iskandarsyah, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).
Muslimin menyebut analisa suara Hanura tidak bisa meningkat dalam perolehan Pileg karena konflik internal dan tidak stabil memperkuat basis. Selain itu, Hanura juga tidak mempunyai basis yang loyal terhadap partai tersebut.
“Hanura belum punya pemilih loyal yang kuat, Hanura kuat di 2014 karena sosok Wiranto waktu itu, jadi bukan infrastruktur,” ucap dia.
Quick count Charta Politika untuk Pileg 2019 mencatat tak ada partai baru yang menembus ambang batas parlemen 4 persen. Hingga pukul 21.52 WIB, data Pileg yang masuk ke quick count Charta Politika sebesar 85,2%.
Berikut hasil perhitungan cepat Charta Politika nya sesuai persentasi tertinggi, PDIP 19,96 persen, Gerindra 12,69 persen, Golkar 11,04 persen, PKB 9,59 persen, PKS 9,02 persen, NasDem 7,86 persen, Demokrat 7,85 persen, PAN 6,99 persen, PPP 4,66 persen, Perindo 2,75 persen, PSI 2,16 persen, Berkarya 1,98 persen, Hanura 1,68 persen, PBB 1,02 persen, Garuda 0,53 persen, dan  PKPI 0,27 persen.
Selain itu, dia menyebut hasil survei sebelumnya perolehan suara PPP sempat turun karena mantan Ketum PPP Rohamurmuziy (Rommy) terkena OTT KPK. Akan tetapi, basis pemilih PPP ternyata tidak terpengaruh kasus yang menjerat Rommy.*** (eny)
Baca Juga :  Setelah 35 Tahun, Paus Berkunjung Lagi ke Indonesia, Ini Rekam Jejak

Berita Terkait

Mengenal Sosok Markus Solo Kewuta, Imam Pendamping Paus Fransiskus
Komentar Provokatif di Medsos Soal Kedatangan Paus Fransiskus, Densus 88 Tangkap 7 Orang
Mendagri Lantik Andriko Noto Susanto sebagai Penjabat Gubernur NTT
4 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sikka Belum Memenuhi Syarat, KPU Sikka “Abu-Abu”
Kontribusi Tanpa Pemrih bagi Kemanusiaan, Ayu Dyah Pasha Terima Anugerah Karma Yogi 2024
Mama Tolong Mama, Perempuan Tolong Perempuan, Ini Misi Ansy-Jane
Pesan Paus Fransiskus di Misa Akbar GBK: Jangan Lelah Tebar Perdamaian
6 Jam Tunggu di Gambir, Valquez Bapa Bocah 1 Tahun dari Maumere Akhirnya Dapat Berkat Paus Fransiskus

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 11:38 WITA

Mengenal Sosok Markus Solo Kewuta, Imam Pendamping Paus Fransiskus

Jumat, 6 September 2024 - 20:15 WITA

Komentar Provokatif di Medsos Soal Kedatangan Paus Fransiskus, Densus 88 Tangkap 7 Orang

Jumat, 6 September 2024 - 09:52 WITA

Pesan Paus Fransiskus di Misa Akbar GBK: Jangan Lelah Tebar Perdamaian

Rabu, 4 September 2024 - 22:58 WITA

6 Jam Tunggu di Gambir, Valquez Bapa Bocah 1 Tahun dari Maumere Akhirnya Dapat Berkat Paus Fransiskus

Rabu, 4 September 2024 - 15:51 WITA

Pidato Lengkap Paus Fransiskus di Istana Negara

Senin, 2 September 2024 - 21:48 WITA

Setelah 35 Tahun, Paus Berkunjung Lagi ke Indonesia, Ini Rekam Jejak

Senin, 2 September 2024 - 20:54 WITA

Jadwal Lengkap Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia

Senin, 2 September 2024 - 20:28 WITA

Paus Fransiskus ke Indonesia, Menag: Kita Senang, Tidak Semua Negara Dikunjungi

Berita Terbaru

Nessy Parera mengenakan rompi pink setelah ditetapkan sebagai tersangka

Daerah

Nessy Parera Bebas, Inspektorat Sikka Terancam

Jumat, 6 Sep 2024 - 14:49 WITA