Maumere-SuaraSikka.com: Kericuhan saat terjadi penanamam pilar di lokasi HGU Nangahale, antara lain disebabkan karena seorang oknum aparat keamanan memukul seorang warga adat bernama Yosef Felix.
Peristiwa ini terjadi di Dusun Lodong Desa Runut Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka, Selasa (18/1).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasus penganiayaan terjadi spontan menyusul situasi emosional warga adat dari Suku Goban dan Suku Soge yang menolak penanaman pilar.
Yosef Felix berteriak-teriak menentang pelaksanaan penanaman pilar. Teriakan ini memancing emosional aknum TNI-AD yang berdiri tidak jauh dari situ.
Oknum aparat keamanan lalu menegur Yosef Felix, dan memintanya diam jika tidak memahami persoalan. Namun warga ini terus berteriak-teriak.
Menganggap imbauannya tidak didengar, oknum tentara ini langsung mendekati Yosef Felix, dan melakukan tindakan kekerasan.
Sebuah pukulan keras mendarat di wajah Yosef Felix, yang juga dikabarkan seorang mahasiswa di Maumere. Spontan muncul reaksi dari ratusan warga lain. Mereka berupaya mengejar oknum tentara, namun bisa dikendalikan aparat keamanan yang lain.

Yosef Felix akhirnya dibawa ke Puskesmas Watubaing untuk mendapatkan perawatan. Korban berencana mengadukan peristiwa ini kepada Dandim Sikka.
Warga adat menyesalkan sikap dan tindakan oknum tentara, yang bukannya melindungi warga tetapi justeru sebaliknya melakukan tindakan kekerasan.*** (eny)