Maumere-SuaraSikka.com: Penyakit rabies atau anjing gila kini tengah mengancam masyarakat Kabupaten Sikka. Selama 8 bulan di tahun 2018 ini sudah terjadi 720 kali gigitan anjing terhadap warga masyarakat. Dalam empat bulan terakhir ini, diperkirakan jumlah gigitan anjing bisa bertambah, jika pemerintah dan masyarakat tidak segera mengantisipasinya.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sikka Hengki Sali yang ditemui di Gedung DPRD, Jumat (31/8), menjelaskan dari 720 kasus, belum ada korban yang meninggal. Namun sudah bisa dipastikan ada 29 kasus yang positif.
Dia mengakui 29 kasus positif rabies merupakan peningkatan jumlah yang cukup drastis jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 hanya ada 1 kasus positif dari 11 kasus. Lalu meningkat lagi pada tahun 2017 menjadi 11 kasus positif dari 28 kasus. Kondisi ini harus menjadi perhatian ekstra bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sikka, dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat RT/RW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BERITA TERKAIT:
Awas! Virus Rabies Kepung Sikka
Hengki Sali menambahkan populasi anjing di Kabupaten Sikka berjumlah lebih dari 50.000 ekor. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan telah memberikan vaksinasi kepada lebih dari 12.000 ekor anjing. Masih banyak anjing yang belum bisa diberi vaksinasi dengan berbagai alasan.
Sementara itu alokasi vaksin untuk Kabupaten Sikka sebanyak 33.000 dosis yang dibiayai dari dana APBN. Hingga kini yang sudah tersedia sebanyak 21.000 dosis. Dari ketersediaan itu, instansi terkait sudah menggunakan 12.000 dosis untuk vaksinasi 12.000 ekor anjing.
Informasi tentang rabies ini mencuat ketika dokter Asep Purnama menukis pada diding akun facebook. Dia menyebut Kabupaten Sikka sedang dikepung oleh virus rabies. Asep Purnama juga menyandingkan dengan data-data tentang spesimen rabies selama 20 tahun sejak tahun 1998.*** (eny)