Kemenag NTT Apresiasi Langkah Polri Rekrut Anggota dari Sekolah Berbasis Agama
Dibaca 0 kali
Kepala Kantor Kemenag NTT Sarman Marselinus sedang memberikan arahan pada kegiatan Rakor Pegawai Bimas Hindu dan Lembaga Agama Hindu se-NTT, di Hotel Elmylia Kupang, Jumat (13/12)
Kupang-SuaraSikka.com: Kementerian Agama Propinsi NTT mengapresiasi langkah Kepolisian RI yang berencana merekrut calon anggota Polri dari para siswa yang berasal dari sekolah-sekolah berbasis agama.
Apresiasi ini disampaikan Kepala Kantor Kemenag NTT Sarman Marselinus di depan pimpinan Lembaga Agama Hindu se-NTT, di Hotel Elmylia Kupang, Jumat (13/12).
Menurut rencana, Kepolisian RI akan merekrut calon anggotanya dari sekolah sekolah berbasis agama mulai tahun 2020 mendatang.
“Kami diundang untuk mengikuti rapat di Mabes Polri baru baru ini, di situ diutarakan maksud dan rencana Kepolisian RI merekrut calon anggota dari siswa-siswi tamatan sekolah-sekolah berbasis agama,” kata Sarman Marselinus, sebagaimana rilis yang dikirim Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag NTT Bobby Babaputra.
Sarman menjelaskan perekrutan siswa tamatan sekolah berbasis agama dimaksudkan agar ke depan anggota polisi ketika bertugas nanti di tengah masyarakat dapat berperan sebagai penyuluh, pendakwa atau juru penerang agama.
Menurutnya tugas Polri yakni menjaga keamanan negara tentu akan selalu memperhatikan berbagai aspek kehidupan termasuk bidang agama.
Sarman menambahkan dewasa ini sangat disadari adanya bahaya radikalisme yang tumbuh di tengah lingkungan masyarakat.
Menurutnya lingkungan dengan budaya yang intoleran sangat memungkinkan berkembangnya radikalisme. Karena itu perlu diawasi dan diatasi bersama.
“Peran tokoh dan pimpinan lembaga menjadi sangat penting dalam menyuarakan dan menumbuhkan kesadaran umat untuk selalu hidup dalam suasana toleransi,” kata Sarman.
Dalam kesempatan itu, Sarman juga menyampaikan bahwa sesuai hasil survei yang dilakukan Balitbang Kemenag RI Tahun 2019, NTT menempati urutan kedua indeks kerukunan nasional. Dengan demikian artinya NTT tetap menjadi daerah dengan suasana kerukunan dan toleransi yang baik. Hal ini membanggakan dan perlu dijaga dan terus dirawat.
“NTT ada di peringkat kedua. Pertama itu Papua Barat, dan posisi ketiga provinsi Bali,” terang dia.
Kakanwil mengajak semua masyarakat terus membangun budaya toleran. Kementerian Agama, jelasnya, melalui fungsi agama dan fungsi pendidikan akan terus melakukan upaya-upaya maksimal agar anggaran yang dikelola dapat secara signifikan meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Indonesia.
“Meskipun anggaran kita tahun depan menurun, namun saya ajak agar memberi prioritas pada kegiatan-kegiatan yang langsung bersentuhan dengan pembinaan kerukunan sehingga kualitas kehidupan umat kita tetap terjaga baik,” pungkas Kakanwil.*** (eny)