Kisah Jon Saat Gunakan KIS untuk Berobat

Avatar photo

- Redaksi

Selasa, 16 Juni 2020 - 09:51 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 14 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Johanes Jati Henong

Johanes Jati Henong

Maumere-SuaraSikka.com: Johanes Jati Henong, 45 tahun, merasakan manfaat besar saat mengalami sakit. Hanya menggunakan kartu KIS dia terbebas dari biaya pengobatan.

Pria asal Desa Mekendetung Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka ini pun menuturkan kisahnya.

Jon, begitu dia disapa, telah menjadi peserta JKN-KIS sejak awal Januari 2020. Dia memiliki KIS segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). Segmen ini merupakan peserta JKN-KIS yang membayar iuran sendiri.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Setiap bulan saya menyetor iuran. Tidak pernah ada tunggakan,” ujar dia saat ditemui beberapa waktu lalu.

Pria ini menderita sakit pada bagian gusi, atau dalam istilah medis disebut gingvitis. Sakit ini membawa beban tersendiri, terutama masalah biaya pengobatan.

Apalagi saat itu dia sedang berada di daerah perantauan, di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), masih dalam wilayah Propinsi NTT.

Sebagai seorang pedagang kecil, dengan penghasilan tidak menentu, Jon merasakan benar kesulitan yang dia hadapi. Gusi kian membengkak, namun solusi biaya pengobatan belum terpecahkan.

Dalam kondisi yang sangat sulit, dia memberanikan diri mendatangi fasilitas kesehatan. Dia mengaku nekad saja, dari pada terus menderita sakit.

Baca Juga :  Diskriminasi Hukum di Kejari Sikka, Advokat Peradi Lapor Jaksa Agung

Bermodalkan KIS, dia pun memeriksakan kesehatan di sebuah klinik di Kefamenanu. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, Jon tercengang karena tidak ada biaya pengobatan.

“Ternyata semua biaya sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan. Ya, itu karena saya menjadi peserta JKN-KIS. Luar biasa sekali,” kenang dia.

“Keajaiaban” program JKN-KIS ini, kata dia, membuatnya rajin memeriksakan gusi yang sakit pada sebuah klinik. Berkali-kali dia berobat, berkali-kali juga tanpa biaya, karena semuanya sudah ditanggung BPJS Kesehatan.

Pengalaman itu juga memicu dia untuk terus disiplin dan bertanggungjawab membayar iuran setiap bulan. Dia mengaku merasa nyaman jika iuran lancar, karena jaminan kesehatannya tertanggung program unggulan pemerintah ini.

“Iuran yang saya bayar setiap bulan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan saat saya sakit,” simpul dia.

Jon mengaku terharu sekali dengan pengalaman yang dia alami. Dia membayangkan beban penderitaan yang sangat, gusi sakit dan tidak ada biaya pengobatan. Ternyata semua itu terjawab karena jaminan kesehatannya ditanggung BPJS Kesehatan.

Baca Juga :  Serahkan Sertifikat KIP Kuliah Aspirasi, AHP Dorong Mahasiswa Menjadi Lulusan Terbaik

“Saya hanya pedagang kecil saja. Penghasilan tidak jelas. Untuk kehidupan keluarga saja terasa masih sulit. Apalagi untuk biaya kesehatan. Syukurlah, BPJS Kesehatan menjawab semua kesulitan ini,” ungkapnya haru.

Dari berbagai informasi, dia mengetahui bahwa banyak orang yang merasakan manfaat besar dari JKN-KIS. Terutama di kalangan warga masyarakat yang selalu mengalami kesulitan ekonomi. Kuncinya, kata Jon, hanya dengan rajin membayar iuran setiap bulan.

“Saya menjadi saksi bahwa Program JKN-KIS nyata membantu masyarakat. Dengan iuran yang tidak seberapa, sudah dapat menjamin seluruh biaya pelayanan kesehatan walau berulang-ulang kali digunakan,” ujar Jon sambil mengacungi jempol sebagai bentuk ungkapan kepuasaannya.

Dengan wajah gembira, Jon menyampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui BPJS Kesehatan yang telah menyelenggarakan Program JKN-KIS secara baik.

Program ini sangat membantu dan menolong bagi dirinya, keluarga, dan masyarakat kurang mampu.

Dia berharap BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kepuasan dan kemudahan kepada seluruh peserta JKN-KIS.*** (eny)

Berita Terkait

Kuliah di Unipa Maumere, Anak Sopir Truk Pasir di Kaki Gunung Lewotobi Terima KIP melalui Andreas Hugo Pareira
Serahkan Sertifikat KIP Kuliah Aspirasi, AHP Dorong Mahasiswa Menjadi Lulusan Terbaik
Peristiwa dan Fakta Hukum Membuktikan Tidak Ada Hak Ulayat di Nangahale Selama 113 Tahun
Petrus Selestinus Duga LSM AMAN Sodorkan Data Palsu Pelanggaran HAM
Gunung Lewotobi Naik Status Awas, Sering Terlihat Sinar Api
Bupati dan Wabup Sikka Terpilih Dilantik 20 Pebruari Ini
Atap Seng Digerogoti Abu Vulkanik, Melchias Mekeng Terharu Lihat Rumah Warga Ditutup Terpal
Ritual Adat Dole Kote Nua Laran, Warnai Pemakaman Christoforus Kwaman Wahon, Mantan Kepala SMPK Frater Maumere

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 22:40 WITA

Kuliah di Unipa Maumere, Anak Sopir Truk Pasir di Kaki Gunung Lewotobi Terima KIP melalui Andreas Hugo Pareira

Sabtu, 15 Februari 2025 - 18:40 WITA

Serahkan Sertifikat KIP Kuliah Aspirasi, AHP Dorong Mahasiswa Menjadi Lulusan Terbaik

Kamis, 13 Februari 2025 - 21:31 WITA

Peristiwa dan Fakta Hukum Membuktikan Tidak Ada Hak Ulayat di Nangahale Selama 113 Tahun

Kamis, 13 Februari 2025 - 19:38 WITA

Petrus Selestinus Duga LSM AMAN Sodorkan Data Palsu Pelanggaran HAM

Rabu, 12 Februari 2025 - 18:16 WITA

Bupati dan Wabup Sikka Terpilih Dilantik 20 Pebruari Ini

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:09 WITA

Atap Seng Digerogoti Abu Vulkanik, Melchias Mekeng Terharu Lihat Rumah Warga Ditutup Terpal

Selasa, 11 Februari 2025 - 16:10 WITA

Ritual Adat Dole Kote Nua Laran, Warnai Pemakaman Christoforus Kwaman Wahon, Mantan Kepala SMPK Frater Maumere

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:04 WITA

Melchias Mekeng Bantu 5.390 Lembar Seng untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi di Sikka dan Flotim

Berita Terbaru

Ilustrasi

Nasional

Ini Dampak Pemangkasan DAU dan DAK

Kamis, 13 Feb 2025 - 11:36 WITA