Sumpah Pemuda dan Sejarah Kebangkitan

Avatar photo

- Redaksi

Rabu, 28 Oktober 2020 - 11:57 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 30 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

28 Oktober 1928 di halaman depan Gedung IC, Jl. Kramat 106, Jakarta. Tampak duduk dari kiri ke kanan antara lain (Prof.) Mr. Sunario, (Dr.) Sumarsono, (Dr.) Sapuan Saatrosatomo, (Dr.) Zakar, Antapermana, (Prof. Drs.) Moh. Sigit, (Dr.) Muljotarun, Mardani, Suprodjo, (Dr.) Siwy, (Dr.) Sudjito, (Dr.) Maluhollo. Berdiri dari kiri ke kanan antara lain (Prof. Mr.) Muh. Yamin, (Dr.) Suwondo (Tasikmalaya), (Prof. Dr.) Abu Hanafiah, Amilius, (Dr.) Mursito, (Mr.) Tamzil, (Dr.) Suparto, (Dr.) Malzar, (Dr.) M. Agus, (Mr.) Zainal Abidin, Sugito, (Dr.) H. Moh. Mahjudin, (Dr.) Santoso, Adang Kadarusman, (Dr.) Sulaiman, Siregar, (Prof. Dr.) Sudiono Pusponegoro, (Dr.) Suhardi Hardjolukito, (Dr.) Pangaribuan Siregar dan lain-lain (foto: istimewa)

28 Oktober 1928 di halaman depan Gedung IC, Jl. Kramat 106, Jakarta. Tampak duduk dari kiri ke kanan antara lain (Prof.) Mr. Sunario, (Dr.) Sumarsono, (Dr.) Sapuan Saatrosatomo, (Dr.) Zakar, Antapermana, (Prof. Drs.) Moh. Sigit, (Dr.) Muljotarun, Mardani, Suprodjo, (Dr.) Siwy, (Dr.) Sudjito, (Dr.) Maluhollo. Berdiri dari kiri ke kanan antara lain (Prof. Mr.) Muh. Yamin, (Dr.) Suwondo (Tasikmalaya), (Prof. Dr.) Abu Hanafiah, Amilius, (Dr.) Mursito, (Mr.) Tamzil, (Dr.) Suparto, (Dr.) Malzar, (Dr.) M. Agus, (Mr.) Zainal Abidin, Sugito, (Dr.) H. Moh. Mahjudin, (Dr.) Santoso, Adang Kadarusman, (Dr.) Sulaiman, Siregar, (Prof. Dr.) Sudiono Pusponegoro, (Dr.) Suhardi Hardjolukito, (Dr.) Pangaribuan Siregar dan lain-lain (foto: istimewa)

Maumere-SuaraSikka.com: Hari ini 92 tahun lalu, tepatnya 28 Oktober 1928, berlangsung Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda.

Momentum Sumpah Pemuda menjadi salah satu titik balik perjalanan bangsa Indonesia menuju Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Sebab saat itu Indonesia masih terpecah-belah hingga para pemuda belum memahami siapa musuh mereka dan bersatu untuk melawannya. Persatuan itu kemudian ditandai dengan momen Sumpah Pemuda.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Memperingati Hari Sumpah Pemuda (HSP), sejumlah organisasi pemuda di Indonesia melaksanakan kegiatan dengan beragam cara. Perayaan peringatan HSP agak berbeda tahun ini, disebabkan karena sedang dalam masa pandemi corona.

Sumpah Pemuda dan Sejarah Kebangkitan

Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) merilis, meski di tengah masa pandemi corona, kondisi hal ini tidak menyurutkan semangat pemuda untuk menyemarakkan HSP.

HSP tetap dapat diisi dengan kegiatan pemuda yang mengarah pada semangat menumbuhkembangkan rasa nasionalisme, persatuan, dan kebangkitan.

Tentu saja, segala kegiatan yang dilakukan oleh pemuda harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Seperti, memakai masker, rajin mencuci tangan dan juga tetap menjaga jarak antar setiap pemuda dalam satu kegiatan.

Selain itu, memperingati HSP juga dapat dilakukan secara virtual dengan memasang logo dan tagline yang telah dibuat oleh Kemenpora.

Mengutip kompas.com, sebelum lahirnya Sumpah Pemuda, sudah mulai bermunculan organisasi pemuda seperti Perhimpunan Indonesia pada 1908, lalu Tri Koro Darmo pada tahun 1915.

Dikutip Harian Kompas, 22 November 1977, sebelum 28 Oktober 1928, para pemuda masih terpecah dalam beberapa organisasi kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatra, dan lain-lain.

Baca Juga :  Silet Open Up Bakal Tampil di Festival Jelajah Maumere

Pada saat memeringati 5 tahun Jong Sumatranen Bond pada 1921, Mohamad Yamin menerbitkan sebuah buku kumpulan sajak yang berjudul Tanahair.

Namun saat itu yang dimaksud tanah air oleh Yamin adalah Andalas, Sumatera. Belum termasuk Indonesia.

Dalam masa enam tahun, tumbuh berbagai kesadaran baru di kalangan pemuda, karena musuh yang dihadapi mereka sama, yaitu Belanda.

Kesadaran itulah yang menyebabkan mereka berusaha menggalang persatuan dalam sebuah kesadaran baru. Pada 1926 diselenggarakan Kongres Indonesia Muda yang pertama (Kongres Pemuda I).

Bahkan pada tahun itu pun kesadaran tersebut belum cukup untuk melahirkan sebuah sumpah pemuda.

Sumpah Pemuda baru lahir dua tahun kemudian. Pada 1928 Mohamad Yamin menerbitkan sebuah kumpulan sajak yang baru berjudul Indonesia, Tumpah Darahku. Itu menunjukkan perubahan kesadaran para pemuda.

Ketika Kongres Indonesia Muda kedua (Kongres Pemuda II) diselenggarakan pada 1928, bahasa Melayu sudah lama menjadi bahasa pergaulan yang dipakai secara luas di seluruh kepulauan Nusantara. Namun saat itu kedudukan bahasa Melayu belum kuat.

Sebagian ahli Belanda menganjurkan agar bahasa Belanda menjadi bahasa resmi di seluruh Indonesia, artinya dipakai seluruh penduduk Bumiputera.

Tapi ada juga ahli Belanda yang menganggap bahasa Belanda itu begitu tinggi sehingga tidak pantas dipakai oleh kaum inlander seperti Indonesia.

Karena ada perbedaan paham ini maka pemerintah kolonial Belanda tidak segera sampai pada kebijakan untuk menjadikan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi satu-satunya.

Padahal sebelumnya, Perancis dan Inggris mewajibkan bahasanya diterapkan di daerah jajahannya. Namun kebijakan Belanda itu justru membuat bahasa Melayu memiliki kesempatan menjadi bahasa Indonesia.

Baca Juga :  DPRD dan Pemkab Sikka Tanda Tangan MoU Perubahan KUAPPAS 2025

Dikutip kompas.com, 28 Oktober 2019, Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928.

Kongres itu melahirkan sebuah deklarasi yang dikenang hingga saat ini. Tokoh yang berjasa dalam merumuskan deklarasi itu adalah Mohamadmm Yamin.

Saat kongres berlangsung, dia menuliskan gagasan “Sumpah Pemuda” dalam sebuah kertas.

Kertas itu kemudian dia sodorkan kepada Soegondo Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres.

“Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya punya rumusan resolusi yang elegan),” kata Yamin kepada Soegondo, dikutip dari buku Mengenang Mahaputra Prof. Mr. H. Muhammad Yamin Pahlawan Nasional RI (2003).

Teks Sumpah Pemuda
Deklarasi bernama Sumpah Pemuda itu lahir setelah para peserta menyatakan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda.

Adapun istilah Sumpah Pemuda sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya.

Berikut ini isi teks keputusan Kongres Pemuda II:

Pertama: Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua: Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Ketiga: Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Lagu Indonesia Raya diciptakan dan diperdengarkan untuk pertama kali pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928.

Lagu tersebut diperdengarkan secara instrumental di depan kongres dengan biolanya. Satu hal yang menarik dari lagu Indonesia Raya adalah tidak banyak yang tahu bahwa lagu tersebut selama ini dinyanyikan hanya satu bait saja.

WR Supratman menciptakan lagu tersebut dalam tiga bait (stanza). Dari ketiganya, stanza pertama jauh lebih populer dan dihafal masyarakat Indonesia daripada kedua dan ketiga.*** (eny)

Berita Terkait

Gubernur NTT Dukung Penuh Keberlangsungan Program JKN
Aneh! PH Terima Amar Putusan Pidana dari BKD Sikka, Ternyata Dokumen Produk Hukum Bocor ke Pihak Ketiga
Wajah Baru Kasatnarkoba dan Kapolsek Kewapante, Kapolres Sikka Pesan Berikan Sentuhan Inovatif
Terdaftar Jadi Peserta, Apri Akui Manfaat Keberadaan Program JKN
Pembangunan Puskesmas Tuanggeo di Palue Rp 6,5 Miliar, Kontraktor Pakai Besi Banci, PPK Perintahkan Bongkar
Bupati Sikka Dorong Festival Jelajah Maumere Jadi Kalender Kementerian Pariwisata
BRI Maumere dan Kejaksaan Negeri Sikka Kembali Perkuat Sinergi Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan TUN
Tidak Perlu Kuatir, BPJS Kesehatan Jamin Mental Health

Berita Terkait

Sabtu, 20 September 2025 - 09:00 WITA

Gubernur NTT Dukung Penuh Keberlangsungan Program JKN

Jumat, 19 September 2025 - 15:28 WITA

Aneh! PH Terima Amar Putusan Pidana dari BKD Sikka, Ternyata Dokumen Produk Hukum Bocor ke Pihak Ketiga

Jumat, 19 September 2025 - 12:25 WITA

Wajah Baru Kasatnarkoba dan Kapolsek Kewapante, Kapolres Sikka Pesan Berikan Sentuhan Inovatif

Jumat, 19 September 2025 - 08:46 WITA

Terdaftar Jadi Peserta, Apri Akui Manfaat Keberadaan Program JKN

Kamis, 18 September 2025 - 08:49 WITA

Pembangunan Puskesmas Tuanggeo di Palue Rp 6,5 Miliar, Kontraktor Pakai Besi Banci, PPK Perintahkan Bongkar

Rabu, 17 September 2025 - 16:35 WITA

BRI Maumere dan Kejaksaan Negeri Sikka Kembali Perkuat Sinergi Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan TUN

Rabu, 17 September 2025 - 09:13 WITA

Tidak Perlu Kuatir, BPJS Kesehatan Jamin Mental Health

Rabu, 17 September 2025 - 08:07 WITA

Privatisasi Kian Marak, Pantai di Sikka Terancam Sulit Diakses Publik, Golkar Minta Tindak Tegas

Berita Terbaru

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Flores Timur, Jumat (5/9)

Daerah

Gubernur NTT Dukung Penuh Keberlangsungan Program JKN

Sabtu, 20 Sep 2025 - 09:00 WITA