“Kami sangat mendukung kegiatan-kegiatan positip yang melibatkan anak-anak muda,” demikian Wabup Simon Subandi Supriadi memberikan motivasi kepada ratusan pembalap yang berada di depan gate star.
Sebanyak 13 race mengawali hari pertama lomba balap. Selanjutnya pada hari kedua dengan 17 race. Kemudian hari ketiga dengan 15 race. Total 45 race berlangsung kompetitif, dalam dinamika yang tinggi, namun kondusif.
Tidak banyak wajah baru dalam iven ini. Tercatat 7 pembalap asal Kabupaten Sikka yang untuk pertama kali turun adu nyali. Tampak mereka hati-hati sekali melewati berbagai aral rintang seperti table top, double top dan lumba-lumba. Beberapa di antara mereka terpaksa jatuh bangun karena gagal melewati rintangan secara sempurna.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Panitia Penyelenggara sejatinya membuka 3 kelas khusus untuk kategori Lokal Sikka. Namun karena minimnya peserta, 2 kelas terpaksa ditutup, sehingga menyisakan kelas Bebek Standar 4L 125CC 2L 116CC. Itu pun hanya 7 pembalap yang terlibat.
“Kami ingin sekali muncul regenerasi pembalap Sikka. Mungkin kali ini masih belum banyak yang berminat. Tidak apa-apa, nanti kami upayakan pada iven berikut,” demikian Ketua Panitia Penyelenggara Amandus Ratason.
Pembalap-pembalap yang sudah cukup makan garam masih mendominasi di iven ini. Evan Baker pembalap dari Kota Kupang misalnya, tampil dengan bendera Play Grup Racing Team Maumere, berhasil juara pada 4 kelas Lokal NTT. Sukses di Bebek Standar, Sport Standar, Trail Standar, dan FFA, pemilik nomor start 03 itu harus puas berada di posisi 4 pada kelas Bebek Modifikasi.