Mencari Pelayan di Panggung Pilkada

Avatar photo

- Redaksi

Selasa, 26 November 2024 - 12:18 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Reporter : Vicky da Gomez Editor : Redaktur Dibaca 774 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

HIRUK PIKUK, riuh rendah kampanye telah usai. Tak ada lagi petani, nelayan, tukang ojek, pedagang kecil, ibu rumah tangga, perajin tenun dan lain sebagainya berbondong ke titik-titik di mana para calon pelayan mewartakan diri. Tak ada lagi konvoi kendaraan bikin susah orang-orang yang bergegas dengan urusan mendesak.

Kita telah memasuki masa tenang sejak tanggal 24 Nopember 2024. Para kandidat dan tim sukses — termasuk para pencari nafkah di musim Pilkada — berdoa membujuk Tuhan dan berusaha mengatasi perasaan resah gelisah. Sementara, rakyat tinggal menimang dan menimbang siapa pengabdi dan pelayan sesungguhnya, siapa yang asli berwatak penguasa serentak pembohong tega lagi kemaruk berlagak empatik memihak rakyat.

Dan, besok, Rabu 27 Nopember 2024, saat siang sudah berganti malam, kita sudah akan tahu siapa Gubernur, Bupati, dan Walikota Periode 2024-2029.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di panggung Pilkada, kita tidak mencari penguasa dan pedagang. Kita tidak mencari mereka yang menghabiskan sejumlah uang demi untung besar dari program-program pembangunan, dan berjual-beli jabatan di sana. Kita tidak memilih mereka yang menjadikan rakyat komoditi belaka, demi meraih alat legal untuk mengambil secara sah sumber-sumber keuangan negara demi diri, keluarga dan kelompok mereka sendiri.

Tapi, kita mencari dan memilih para pelayan. Kita mencari dan menyeleksi orang-orang yang sudah selesai dengan urusan pribadi dan keluarga. Mereka sungguh sudah makmur, mapan dan terutama puas dengan apa yang dimiliki.

Mereka membaktikan dan mewakafkan sisa usia untuk melayani sesama. Ini mesti menjadi perspektif atau cara pandang kita terhadap Pilkada.

Berita Terkait

20 Tahun Puasa, Golkar Sikka Kembali “Berkuasa”
Sudah 7 Edisi Pilkada, Petahana di Sikka Gagal Kasih Dobel
Bilik Asmara di Lokasi Pengungsian, Perlukah?
Ini Budi: Dia Bisa Jadi Uskup
Kebenaran dan Demokrasi: Sebuah Gugatan terhadap Eksistensi Politik di Indonesia
Catatan Hukum Pasar Wuring: Sebuah Edukasi Berharga bagi Tergugat dan Kuasa Hukum
Karpet Merah untuk Pariwisata Budaya Maumere
Wolbachia, Sejenis Nyamuk, Tapi Mengurangi DBD
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Berita Terkait

Jumat, 13 Desember 2024 - 09:53 WITA

65 Potensi SAR Siap Terlibat Operasi Kemanusiaan Saat Natal dan Tahun Baru

Jumat, 13 Desember 2024 - 08:58 WITA

80 Jenis Layanan  Bisa Dilayani di Mal Pelayanan Publik Sikka, Simak Selengkapnya!

Kamis, 12 Desember 2024 - 19:01 WITA

Konsep, Implementasi, dan Dampak JKN: Perjalanan 1 Dekade, Sebuah Karya Monumental

Kamis, 12 Desember 2024 - 13:38 WITA

Baru Dibuka, Fajar Toserba di Maumere Langsung Diserbu, Maria: Harga Murah

Selasa, 10 Desember 2024 - 21:57 WITA

Proyek IKK Nele di Sikka, Setelah PPK dan Pelaksana Jadi Tersangka, Jaksa Bidik Perencana

Selasa, 10 Desember 2024 - 20:30 WITA

Dana PEN di Sikka Makan Korban Lagi, Jaksa Tetapkan 3 Tersangka Proyek IKK Nele

Selasa, 10 Desember 2024 - 11:44 WITA

TRuK-F Maumere Gandeng STPM Ursula Ende, Kampanyekan Kampus Inklusi dan Bebas Kekerasan Seksual

Senin, 9 Desember 2024 - 19:42 WITA

Joker, Anggota DPRD Sikka Terdakwa TPPO Dihukum 3 Tahun Penjara

Berita Terbaru