PULAU Palue, wilayah terluar dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pulau gunung api yang dikelilingi Laut Flores ini adalah tempat saya lahir dan besar.
Seluruh pulau ini sebenarnya tubuh Gunung Rokatenda yang berulang kali meletus. Puncak gunung hanya 875 meter dari permukaan laut. Namun, jika dihitung dari dasar laut, ketinggian Rokatenda bisa lebih dari 3.000 meter. Terbentuk dari gunung api, tanah Palue berupa batu-batu dan pasir vulkanik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu letusan terkuat Rokatenda terjadi pada rentang waktu 4 Agustus hingga 25 September 1928. Sebanyak 266 orang tewas saat itu. Banyaknya korban tewas disebabkan letusan itu juga memicu gelombang tsunami vulkanik.
Menurut laporan penelitian Neuman van Padang dalam The Tidal Waves While Rokatenda Volcano Eruption (1930), tsunami menerjang penduduk Palue yang mengungsi di pantai untuk menghindari letusan Rokatenda. Neuman menyebutkan, tinggi gelombang tsunami yang melanda perkampungan Palue mencapai 5-7 meter. Gelombang tsunami juga melanda pantai utara Pulau Flores, 35 km dari Pulau Palue.
Neuman menulis, berdasarkan laporan Residen, 7 rumah di Maoroleh (Marole) rusak, 6 orang tewas, dan 5 kapal dagang hancur.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya