Karpet Merah untuk Pariwisata Budaya Maumere

Avatar photo

- Redaksi

Selasa, 16 Juli 2024 - 22:44 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Reporter : Vicky da Gomez Editor : Redaktur Dibaca 2,837 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah pentas tari yang menggambarkan kearifan lokal adat dan budaya di Kabupaten Sikka

Sebuah pentas tari yang menggambarkan kearifan lokal adat dan budaya di Kabupaten Sikka

Imperatif bagi pemerintah untuk reorientasi dan mendefinisi ulang politik dan strategi pembangunan pariwisata. Budaya mesti menjadi branding Maumere, suatu cara untuk memikat dan mempertemukan manusia.

Di tengah kemajuan dan modernitas manusia kesepian. Pandemi Covid memperparah keadaan. Pertemuan dan interaksi antar manusia menjadi kebutuhan psikologis. Dan, sebagaimana telah diuraikan di depan, Maumere memiliki modal dan kemampuan untuk maksud ini.

Pelaku sektor pariwisata tidak saja dituntut kreatif meracik program, tapi juga memiliki cinta untuk mempertemukan manusia lewat saluran budaya. Harapan yang sama ditujukan kepada pemerintah yang memiliki kewenangan dan sumber daya keuangan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

The performing arts merupakan jembatan bagi produk budaya lain seperti aneka tenunan dan anyaman.

Dengan kata lain, tari, musik dan lagu adalah kunci yang membukakan akses pasar bagi produk ekonomi kreatif masyarakat.

Tapi, budaya bukan hanya itu. Budaya juga mewujud dalam semangat gotong royong, dalam cara kerja kooperatif yang saling mengarifi demi tujuan dan kebaikan bersama.

Berita Terkait

Catatan Akhir Tahun (4): DPRD Sikka Macan Ompong?
Catatan Akhir Tahun (3): Bahaya! Penangguhan Penahanan, Modus Baru APH di Sikka
Catatan Akhir Tahun (2): Sikka Marak Korupsi, ASN Bisa Habis
Catatan Akhir Tahun (1): Jaringan Oke, Jypk Jangan Omong Kosong!
20 Tahun Puasa, Golkar Sikka Kembali “Berkuasa”
Sudah 7 Edisi Pilkada, Petahana di Sikka Gagal Kasih Dobel
Mencari Pelayan di Panggung Pilkada
Bilik Asmara di Lokasi Pengungsian, Perlukah?
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 22:40 WITA

Kuliah di Unipa Maumere, Anak Sopir Truk Pasir di Kaki Gunung Lewotobi Terima KIP melalui Andreas Hugo Pareira

Sabtu, 15 Februari 2025 - 18:40 WITA

Serahkan Sertifikat KIP Kuliah Aspirasi, AHP Dorong Mahasiswa Menjadi Lulusan Terbaik

Kamis, 13 Februari 2025 - 21:31 WITA

Peristiwa dan Fakta Hukum Membuktikan Tidak Ada Hak Ulayat di Nangahale Selama 113 Tahun

Kamis, 13 Februari 2025 - 19:38 WITA

Petrus Selestinus Duga LSM AMAN Sodorkan Data Palsu Pelanggaran HAM

Rabu, 12 Februari 2025 - 18:16 WITA

Bupati dan Wabup Sikka Terpilih Dilantik 20 Pebruari Ini

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:09 WITA

Atap Seng Digerogoti Abu Vulkanik, Melchias Mekeng Terharu Lihat Rumah Warga Ditutup Terpal

Selasa, 11 Februari 2025 - 16:10 WITA

Ritual Adat Dole Kote Nua Laran, Warnai Pemakaman Christoforus Kwaman Wahon, Mantan Kepala SMPK Frater Maumere

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:04 WITA

Melchias Mekeng Bantu 5.390 Lembar Seng untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi di Sikka dan Flotim

Berita Terbaru

Ilustrasi

Nasional

Ini Dampak Pemangkasan DAU dan DAK

Kamis, 13 Feb 2025 - 11:36 WITA